Pages

Wednesday, December 24, 2008

Bagi Raport Pertama Lulla


Rasanya waktu berjalan gak terasa sama sekali,ingatan saya masih lekat banget saat saya mengandung Lulla,yang waktu dalam kandungan, kami berdua memilih untuk tidak ingin mengetahui dahulu kelaminnya,kami ingin menjadikannya kejutan.Saat itu panggilan sayang saya untuk janin di perut saya adalah Bonny, terinspirasi dari tokoh di komik Pank Ponk yang saya sukai dari jaman sekolah sampai sekarang,ehehhe..

Pas saya melahirkan, kami baru tau kalo si Bonny adalah cewek,dan kami beri nama Nafisah Calulla Riyadi, yang artinya harta berharga yang cantik milik keluarga Riyadi.Rasanya baru kemaren saya ingat kejadian saya melahirkan gadis kecil saya itu,saya juga masih merasa baru kemaren merayakan ulang tahun pertamanya,mengajarkan ia berjalan,membuatkan bubur tim untuknya dan mengajarkan dia bertepuk tangan dan menyebut kata “mama papa..”

Tapi minggu lalu saya seperti tersadar kalo si Bonny sudah beranjak menjadi gadis kecil yang sering memplokamirkan dirinya dengan nama Kakak Lulla. Sabtu kemarin kami dapat undangan bagi rapor pertama Lulla di sekolah.Di acara bagi rapor ini ada sesi konsultasi dengan gurunya, Ibu Ina.

Saya surprise sekali dengan hasil rapor Lulla,kemampuan social dia sangat menonjol, bahkan menurut Ibu Ina,Lulla tidak pernah memilih teman,setiap dipasangkan dengan siapa saja dia tidak pernah mengeluh apalagi menolak.Hal lain yang membuat kami kaget, ternyata Lulla anaknya sabar dalam membimbing teman yang sedang mengalami masa sulit,saya sampai bertanya ulang “yakin bu Lulla kayak gitu?”, soalnya kalo di rumah kan dia gak kliatan sikap dewasanya. Lulla dinilai siap memiliki adik,karena dia cukup matang secara emosi. Dan di salah satu sesi konsultasi Ibu Ina berpesan bahwa Lulla punya bakat menari dan music,karena dia mudah bergoyang dan mudah mengenal lagu dibanding teman yang lain,ia cenderung diandalkan untuk acara pentas karena memiliki pancaran percaya diri yang kuat,untuk itu ada baiknya kami menyalurkan bakat Lulla tersebut.Selain itu Ibu Ina mengatakan bahwa Lulla dinilai communicative untuk menyampaikan dan mendeskripsikan sesuatu kegitan yang dilaluinya di rumah.Dan hal paling membuat gw tersentuh,ternyata Lulla sudah memahami konsep sedekah,dan ia memiliki kepedulian pada orang miskin,hal ini yang selalu ia ulang dan sampaikan di sekolah.Terharu sekali rasanya,ternyata apa yang kami ajarkan dapat ia pahami dan dicamkan dalam hatinya.

Yang masih menjadi pe er kami di rumah adalah, kemampuan Lulla melaksanakan beberapa hal yang sifatnya pemenuhan kebutuhan pribadi seperti membersihkan tubuh sendiri setelah BAK/BAB, membuka kemasan snack sendiri, dan membuka kotak makan sendiri.Hal-hal kemandirian ini masih belum bisa ia lakukan dan mesti kami ajarkan kembali agar ia dapat melakukan sendiri.

Setelah pulang dari bagi rapor,kami jadi berniat membelikan biola sebagai hadiah ulang tahu gadis kecil kami tahun depan.Dan kursus balet agaknya gak bisa lagi dikesampingkan.

Well..ternyata gadis kecil saya sudah besar ya,sungguh waktu menggelinding begitu saja tanpa terasa..

1 comment:

Fadlun Arifin said...

subhanallah kaka lula tambah pinter ya..sehat selalu ya kaka.moga raport semester nanti,bisa lebih bagus lagi.kaka lula farissa juga ingin sekolah di Al fikri.