Pages

Thursday, June 2, 2016

Puasa Gadget




Saya kelelahan secara fisik dan emosional belakangan ini, saya tidak tau mau mulai dari mana untuk mem-blame-ing si penyebab utama. Kelelahan fisik dan emosional ini mulai saya rasakan karena saya sering kehilangan fokus bahkan jika boleh saya sebut bahwa saya mengalami kepikunan yang tidak lazim bagi diri saya.

Saya mengeluhkan ini kepada keluarga, suami saya yang tau pasti ada masalah apa yang sedang saya pikirkan menyatakan ini faktor saya banyak tersita pikiran pada masalah yang belum selesai ini, sementara keluarga saya yang lain yang melihat saya sebagai si multitasker sejati mem blame saya terlalu overload kerja dan beraktifitas, hal inimembuatsaya sangat kecewa karena saya menyukai aktifitas sibuk saya.

Saya gak cukup rela menyalahkan kesibukaan saya sebagai  pekerja kantoran, diprofesi coach, trainer, reseller  essential oil, social worker maupun sebagai ibu rumah tangga. Saya bersikukuh bahwa saya ingin menajdi orang bermanfaat dalam hidup saya,maka dengan segala kemampuan yang saya punya,saya ingin optimalkan. Saya yakin usia produktif ini gak berlangsung lama, karne akelak saya kan menua. Itu yang menajdi spirit saya untuk menyukai menjadi multitasker.

Saya cukup sadar bahwa saya menjadi banyak terbebani belakangan karena memang banyak berfikir tentang masalah yang sedang saya hadapi, dan saya kadang terlalu tampil seperti orang yang baik-baik saja di luar diri saya karena saya tidak punya pilihan lain,kadang banyak orang pun cenderung datang kepada saya untuk berbagi masalahnya dan saya terpanggil untuk teruss berusaha membantu. Ini tidak salah sebenarnya, tapi dengan kehadiran gadget saya yang cenderung ingin fokus kadang jadi terganggu dengan banyaknya keharusan membalas semua pesan dan komen teman2 di medsos. Ini enggak salah,lha wong saya suka bergaul kok? Saya seneng punya banyak teman,dan kadang saya pula yang membuat medsos saya semarak, for sure saya tadinya menikmatinya.

Tapi ketika saat ini saya dihadapkan pada pilihan bahwa secara profesi dan secara pribadi saya memiliki tuntutan yang cukup banyak saya harus mengurangi hal- hal yang bisa saya kurangi demi mencapai tingkat fokus yang memadai, toh tujuan utama saya adalah menajadi orang yang bermanfaat. Jika saya tidak berani untuk memulai memilah, saya akan terus larut menjadi orang yang kehilangan fokus,mungkin makin hari semakin banyak kehilangan fokus, dan ini mempengaruhi niat baik saya menjadi bermanfaat. Saya harus mengibarkan “bendera putih” saat ini, bahwa menjalani peran begitu banyak semacam ini, saya gak memiliki kecukupan fokus dng menyambi dengan aktif di mediasocial, ini harus saya akui. Gadget dan mediasocial semakin memperburuk sifaat multitasking saya.
Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa mengerjakan sesuatu sekaligus dlm waktu yg sama akan membuat fokus menurun. Jadi untuk kembali mengerjakan pekerjaan jika sebelumnya menyambi,maka sulit untuk kembali fokus.

Saya meyakini itu, karena saya merasakannya. Misalkan, disaat saya bekerja di kantor,saat sedang fokus saya menerima pesan singkat dan saya membalasnya, lalu untuk sepersekian menit ketika saya kembali untuk mengerjakan pekerjaan saya,saya kehilangan fokus saya,issue yang mau saya dalami seperti menguap,dan pada akhirnya saya harus mulai dari nol.
Ini awalnya enggak berasa, tetapi ketika makin banyak hal yang harus ditangani, ternyata keberadaan gadget itu menguras fokus saya.

And here i am, hampir seminggu puasa gadget, dan saya merasa baik- baik saja. Merasa cukup nyaman dan enjoy. Saya hanya menghabiskan waktu senggang saya dijalan dengan membaca buku dan mengerjakan rentetan soal matematika yang sengaja saya beli (kalo ini saya emang sok pengen pinter). Saya mencoba menjalani ini 2 minggu,mungkin nanti akan dibuat skema yang cukup fleksible sehingga orang2 yang berkaitan scr profesional dng saya tidak merasa impact dr puasa gadget saya ini. Sejauh ini sudah dapat complain kecil,yang memang saya akhirnya jawab : “please hub saya dikantor ya, atau ke team kerja saya,saya ada kok. Ehhehehe...”

Nanti akan saya review lagi setelah saya merasakan impact yang lebih besar lagi ya.