Saya kelelahan secara fisik dan emosional belakangan ini,
saya tidak tau mau mulai dari mana untuk mem-blame-ing si penyebab utama.
Kelelahan fisik dan emosional ini mulai saya rasakan karena saya sering kehilangan
fokus bahkan jika boleh saya sebut bahwa saya mengalami kepikunan yang tidak
lazim bagi diri saya.
Saya mengeluhkan ini kepada keluarga, suami saya yang tau
pasti ada masalah apa yang sedang saya pikirkan menyatakan ini faktor saya
banyak tersita pikiran pada masalah yang belum selesai ini, sementara keluarga
saya yang lain yang melihat saya sebagai si multitasker sejati mem blame saya terlalu
overload kerja dan beraktifitas, hal inimembuatsaya sangat kecewa karena saya
menyukai aktifitas sibuk saya.
Saya gak cukup rela menyalahkan kesibukaan saya sebagai pekerja kantoran, diprofesi coach, trainer,
reseller essential oil, social worker
maupun sebagai ibu rumah tangga. Saya bersikukuh bahwa saya ingin menajdi orang
bermanfaat dalam hidup saya,maka dengan segala kemampuan yang saya punya,saya ingin
optimalkan. Saya yakin usia produktif ini gak berlangsung lama, karne akelak
saya kan menua. Itu yang menajdi spirit saya untuk menyukai menjadi
multitasker.
Saya cukup sadar bahwa saya menjadi banyak terbebani
belakangan karena memang banyak berfikir tentang masalah yang sedang saya
hadapi, dan saya kadang terlalu tampil seperti orang yang baik-baik saja di
luar diri saya karena saya tidak punya pilihan lain,kadang banyak orang pun
cenderung datang kepada saya untuk berbagi masalahnya dan saya terpanggil untuk
teruss berusaha membantu. Ini tidak salah sebenarnya, tapi dengan kehadiran gadget
saya yang cenderung ingin fokus kadang jadi terganggu dengan banyaknya
keharusan membalas semua pesan dan komen teman2 di medsos. Ini enggak salah,lha
wong saya suka bergaul kok? Saya seneng punya banyak teman,dan kadang saya pula
yang membuat medsos saya semarak, for sure saya tadinya menikmatinya.
Tapi ketika saat ini saya dihadapkan pada pilihan bahwa
secara profesi dan secara pribadi saya memiliki tuntutan yang cukup banyak saya
harus mengurangi hal- hal yang bisa saya kurangi demi mencapai tingkat fokus
yang memadai, toh tujuan utama saya adalah menajadi orang yang bermanfaat. Jika
saya tidak berani untuk memulai memilah, saya akan terus larut menjadi orang
yang kehilangan fokus,mungkin makin hari semakin banyak kehilangan fokus, dan
ini mempengaruhi niat baik saya menjadi bermanfaat. Saya harus mengibarkan “bendera
putih” saat ini, bahwa menjalani peran begitu banyak semacam ini, saya gak memiliki
kecukupan fokus dng menyambi dengan aktif di mediasocial, ini harus saya akui.
Gadget dan mediasocial semakin memperburuk sifaat multitasking saya.
Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa mengerjakan
sesuatu sekaligus dlm waktu yg sama akan membuat fokus menurun. Jadi untuk
kembali mengerjakan pekerjaan jika sebelumnya menyambi,maka sulit untuk kembali
fokus.
Saya meyakini itu, karena saya merasakannya. Misalkan,
disaat saya bekerja di kantor,saat sedang fokus saya menerima pesan singkat dan
saya membalasnya, lalu untuk sepersekian menit ketika saya kembali untuk
mengerjakan pekerjaan saya,saya kehilangan fokus saya,issue yang mau saya
dalami seperti menguap,dan pada akhirnya saya harus mulai dari nol.
Ini awalnya enggak berasa, tetapi ketika makin banyak hal
yang harus ditangani, ternyata keberadaan gadget itu menguras fokus saya.
And here i am, hampir seminggu puasa gadget, dan saya merasa
baik- baik saja. Merasa cukup nyaman dan enjoy. Saya hanya menghabiskan waktu
senggang saya dijalan dengan membaca buku dan mengerjakan rentetan soal
matematika yang sengaja saya beli (kalo ini saya emang sok pengen pinter). Saya
mencoba menjalani ini 2 minggu,mungkin nanti akan dibuat skema yang cukup
fleksible sehingga orang2 yang berkaitan scr profesional dng saya tidak merasa impact
dr puasa gadget saya ini. Sejauh ini sudah dapat complain kecil,yang memang
saya akhirnya jawab : “please hub saya dikantor ya, atau ke team kerja saya,saya
ada kok. Ehhehehe...”
Nanti akan saya review lagi setelah saya merasakan impact
yang lebih besar lagi ya.