Pages

Thursday, November 12, 2009

Mereka Bicara JK

Siapa suka pak Jusuf Kalla?mantan wapres kita di cabinet SBY yang lalu. Saya yakin gak begitu banyak orang suka beliau, berbagai alasan yang pasti banyak orang kurang berkenan karena alasan style keras beliau dan berbagai apriori atas tuduhan miring peran gandanya sebagai Wapres dan saudagar asal Bugis. Orang berfikir, beliau akan memanfaatkan jabatan untuk keuntungan bisnis raksasanya. Semua tuduhan itu wajar adanya..manusia di Indonesia sudah muak dengan polah tingkah para pejabatnya, sehingga satu orang besar hadir di kancah politik Indonesia jelas akan tertutup oleh kisah sedih masa lalu bangsa.

Saya salah satu orang pengagum Jusuf Kalla, well..saya bukan orang yang biasa mengumbar arah dan pemikiran politik saya, saya menulis ini sebagai bentuk kekaguman atas pribadi seorang Jusuf Kalla bukan pada perahu dimana ia diusung pada saat pertarungan politik PEMILU 2009 lalu.

Awalnya saya tidak tau siapa dan bagaiamana track record si pak Wapres, toh di PEMILU 2004 saya jujur, kalo saya GOLPUT. Saat itu saya malas menjadi konstituen, muak adalah alasan dasar saya. Di tahun 2009 saya sadar saya adalah warganegara yang buruk dan pengecut, untuk memilih calon pemimpin saja pake trauma segala. Maka sejak itu saya bertekad untuk mempelajari semua kandidat presiden yang disodorkan Parpol di PEMILU 2009.
Muncul nama MEGAWATI SOEKARNO PUTRI, meski sudah lalu lalang di kancah politik,saya gak mengenal banyak akan sosoknya, maka saya riset banyak tentang dia,saya ulas lagi pemerintahannya yang lalu,namun saya gak jua jatuh cinta pada pemikirannya. Lalu giliran SOESILO BAMBANG YUDHOYONO yang merupakan President Incumbent,gak sulit menelusuri track record dan menyelami pemikirannya,saya bukannya tambah suka malah tambah gak sepakat,apalagi mau jatuh cinta,jauh deh…Saya hampir males untuk melihat si kandidat satunya,karena kabarnya si kandidat satunya itu akan kembali digaet SBY untuk berduet. Akhirnya saya off mencari literasi akan trackrecord kandidat satunya,yaitu MOHAMAD JUSUF KALLA.




Ditengah kegamangan itu,saya menghadiri sebuah acara dimana saat itu hadir Presiden dan Wapres beserta pasangan masing-masing, jujur ini bukan kali pertama saya menghadiri acara yang sama dihadiri kedua orang number one RI itu,tapi karena saya yang emang gak simpatik jadi saya cuek aja,saya gak pay attention sama sekali. Tapi saat itu, entah kenapa saya tertarik melihat kedua bapak ini beratitude di muka umum, tiba-tiba semacam rasa jatuh cinta,tiba-tiba saya terhipnotis melihat JK,ia seperti mengeluarkan aura tertentu, sikapnya santai dan penuh tawa,saya kaget melihat seorang pejabat tinggi begitu santai pada seluruh ajudannya,bisa dibilang ajudannya tidak seperti mengawal orang penting, dan satu lagi sikapnya yang luar biasa menyentuh,caranya memperlakukan sang istri,ada rasa hormat dan mengagumi yang kentara saat ia menatap dan meraih tangan sang istri untuk digandeng. FYI,pasangan ini tak ubahnya pasangan manula,secara fisik mereka hanya kakek dan nenek belaka,tapi entahlah aura kasih sayang itu menyudutkan saya dan membuat saya sebagai pasangan muda merasa iri. Touche!saat itu saya simpatik akan kepribadian unik si Wapres yang dari tampilan luar keliatan nyebelin dan judes, tapi inside menyimpan berjuta rasa kasih,kebaikan dan kepedulian.

Itulah awalanya saya merasa tertarik mencari begitu banyak bahan untuk mengenal sosok seorang JK. Berbagai bahan saya kumpulkan, setiap di bicara di TV saya perhatikan,saya pelajari alur pemikirannya. Kemudian muncul keputusan dia mencalonkan diri jadi Wapres mewakili partai GOLKAR,diam-diam saya kecewa,karena beliau yang menggandeng WIRANTO saat itu hampir bisa dipastikan bakalan kalah telak, SBY terlalu kuat, dan budaya masyarakat kita masih melihat sesuatu dari sebuah pencitraan semata, dan SBY unggul untuk itu.

Semakin gaung pencalonan JK bertabuh keras,saya semakin rajin membaca tentang dia,mempelajari alur pemikiranya melihat dan berpendapat akan sesuatu,saya semakin suka semakin terinspirasi,namun firasat saya akan kekalahan beliau di Election semakin besar. Suami saya yang giat memperhatikan perkembangan pemilu pun kerap cerita bahwa peluang JK itu makin jauh,SBY maha kuat saat ini. Tapi saya sudah kadung suka sama kandidat saya,peduli mau menang atau kalah. Toh saya bertekat untuk menjadi konstiuen yang berani menerima kemenangan maupun kekalahan pilihan saya,buat saya adalah suatu hal konyol jika kita memilih seseorang di PEMILU hanya karena dasar pertimbangan kans menang dan tidak, bukan berdasarkan bisikan hati nurani. Maka saya memilih dengan hati nurani saya, JK adalah pilihan saya. Meski memilih JK saya harus tutup mata melihat pendampingnya yang sampai botak pun saya pelajari sosoknya tetap tidak bisa menyulkainya barang 1% saja.

Dan benar apa prediksi saya,JK kalah telak!eventh sama MegaPro sekalipun. Saya agak kesal karena kekalahan itu luar biasa anjloknya.Entah siapa mengkhianati siapa,saya gak tau,nasi sudah jadi bubur, dari awal pilihan saya emang kans nya berat.
Tapi saya kembali lagi diberi ‘kejutan’ ,kandidat saya tetap tersenyum dan berbesar hati dengan mengucapkan selamat pada SBY sang pemenang atas kemenangan di Election,mata saya panas oleh air mata karena saya terharu,betapa pilihan saya mengajarkan sebuah demokrasi yang sehat pada masyarakat. Dari sikap sederhananya untuk mengucapkan selamat pada pemenang sudah menandakan ia menerima kekalahannya dan mendukung sang Pemenang,ada berapa banyak pemimpin kita yg mampu menerima kekalahan?Isue panas Megawati VS SBY saja masih memanas hingga saat ini,lantas JK memberi warna baru bagi iklim demokrasi Negara kita.Ia lempeng menerima kekalahan,seakan tidak terjadi apa2 ia tetap menjalankan tugas disaat terakhir,ia tetap menjadi Wapres yang dulu..sampai akhir masa jabatannya,at least kesan itu yang ditangkap oleh masyarakat,ia tidak ribut2 atas kekalahannya....

Lamat-lamat dalam hati saya berkata,saya yakin akan ada rasa rindu dibeberapa kalangan akan kehadiran sosok pemimpin seperti beliau,karena jarang pemimpin di Indonesia berani bersikap keras dan apa adanya tanpa peduli akan tercompang camping seperti apa imagenya kelak..tapi itulah JK,si manusia baja,bisa dibilang saya cinta mati sama sosok ini.


Keyakinan saya akan siapa itu JK terkuak kemudian, beberapa hari lalu saya gak sengaja melihat buku baru berjudul MEREKA BICARA JK, ini bukan buku biografi dimana seseorang narsis menulis tentang dirinya sendiri. Ini adalah kumpulan kesaksian atau testimony banyak orang tentang sosok JK. Kalo para penulisnya adalah anggota Klan JK yang berasal dari partai Golkar saja sih saya sarankan anda buang saja tuh buku,sama aja boong. Tetapi para penulis testimony di buku ini berasal dari banyak kalangan, termasuk petinggi-petinggi media, dan orang –orang lain yang bisa dipertanggungjawabkan kredibilitas dan moralnya. Ada sederet nama mulai dari Wartawan senior Rosihan Anwar, Rosiana Silalahi, Najwa Shihab, Mutia hafidz,Jacob Oetama dll.

Mereka menulis siapa itu JK,kesan ketika berinteraksi dengan JK dan gaya leadership seorang JK. Kalo boleh saya bilang saya menitikkan air mata,tertawa dan belajar di buku itu.Gak mungkin orang-orang itu bohong akan apa yang mereka tulis,mereka orang-orang yang gak mungkin melakukan kebohongan public.
Hampir semua penulis menyatakan bahwa JK itu:
1. Gak bisa dibohongin,karena ingatannya kuat dan detail,semua anak buahnya (mentri-mentri dan kepala badan) tau kebiasaan JK untuk menuliskan PR anak buahnya yang masih pending di sebuah kertas post it kuning yang ditempel di depan meja kerjanya .
2. Dia bukan tipe ABS (asal bapak senang),dia senang didebat dan dikoreksi, dari mentri sampe ajudan bersaksi kebenaran hal ini.
3. Ia sosok yang sederhana
4. Memiliki kebiasaan menghitung segala hal sebelum memutuskan,ia selalu minta disiapkan kalkulator (meski kalkulator yg hanya bisa tambah,kurang bagi dan kali),ia kerap mengantongi pulpen murah dan notes kecil untuk menctat segala sesuatu temuan yang ia dapatkan di lapangan.
5. Ia sesosok pemimpin yang praktis,ia mampu membuat arahan-arahan teknis sehingga anak buah mampu mengikuti alurnya
6. Ia adalah seorang problem solver dan tangkas
7. Ia adalan man on crisis,saat genting ia lah tempat yang tepat untuk didatangi karena selalu punya ide cemerlang
8. Ia adalah sosok pemimpin siaga,siap 24 jam,dan mudah ditemu dan dihubungi

Dan hampir seragam,semua penulis menyesali berpisahnya SBY dan JK,karena mereka berpendapat SBY- JK adalah kombinasi yang komplit, SBY sebagai sosok yang berfikir jauh sedangkan JK adalah sosok yang mampu menelurkan ide2 briliant untuk jangka pendek dan menengah, JK seolah orang yang tepat menguraikan ide-ide SBY. Namun mereka (penulis testimony) pun berpendapat bahwa perbedaan kultur SBY dan JK lah yang menjadi satu-satunya penghalang, dan mungkin itulah yang kurang disikapi dengan positif sehingga terjadilah ‘perceraian’ itu.


Saya gak kampanye tentang siapa itu Jusuf kalla,saya hanya ingin berbagi, di Negara ini masih ada sesosok bapak bangsa, negarawan sejati, meskipun ia berlatar belakang sebagai saudagar…
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari buku ini, gak perlu merasa membaca kebohongan karena itu bukan biografi,itu kesaksian jujur dari puluhan orang terhadap seseorang,dan para penulis testimony sebagian besar adalah orang yang gak perlu diragukan kredibilitasnya.

Selamat membaca!