Pages

Thursday, January 7, 2010

Jika Kamu Ber-IQ rendah…

Orang terlahir ke dunia membawa bakat kecerdasan IQ masing-masing, ada yang terlahir memang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, rata-rata saja atau dibawah rata-rata, bahkan idiot sekalipun ada. Itu adalah given seperti layaknya paras yang cantik atau jelek. Gak ada yang mampu menafikkan itu semua.

Tapi buat saya, bukan berarti kiamat dan gak ada masa depan bagi mereka-mereka yang terlahir kurang, dalam hal ini saya bicara soal IQ. Well…, saya bukanseorang praktisi psikologis yang mampu meninjau lebih lanjut tentang teori kecerdasan IQ ini, saya hanya praktisi HR yang ngurusin karyawan day by day, saya jadi menelaah prilaku orang dan kadang tanpa sengaja melirik ke latar belakang kecerdasan IQ seseorang ketika melihat pola pikir dan pola tingkah lakunya yang kadang gak masuk akal bagi saya.

Saya awalanya kekeuh berpendapat bahwa IQ bukan segalanya, saya punya pemikiran bahwa IQ gak berpengaruh di dunia kerja. Tapi pemikiran saya itu agaknya harus saya ralat sedikit.Ini terjadi karena apa yang saya alami dan apa yang saya temui di tempat kerja saya, dan amatan saya bertahun-tahun membuahkan pikiran bahwa IQ itu relative penting di dunia kantoran.Meskipun untuk menjadi sukses di kantor orang gak harus ber IQ super, rata-rata pun sudah cukup mampu memikul beban kerja yang diberikan menurut saya…

Contohnya gini, saya pertama kali bekerja di tempat kerja saya, saya ditugaskan untuk membenahi kantor dengan formasi karyawan yang sudah cukup padat, artinya jaman dulu kala sejak perusahaan berdiri, perusahaan banyak merecruit orang tanpa pikir-pikir apakah perusahaan benar-benar butuh orang kayak gini atau tidak, gak heran banyak orang dulunya masuk perusahaan ini karena unsur titipan si ini dan si itu…karena sifatnya yang titipan itu sehingga management tidak melihat lagi kualitas orang tersebut,bisa kerja atau tidak,punya pengalaman atau tidak, intinya masa lalu membuat management terbebani sama orang-orang yang sama sekali gak kompeten. Dulu saat perusahaan masih kecil tentu keberadaan manusia2 gak kompeten ini tidak terlihat mengganggu,tapi lihatlah ketika perusahaan growing up, orang-orang ini justru menjadi penghalang kemajuan, bukan karena gak bisa ditertibkan,tapi justru karena mereka gak siap menghadapi perubahan untuk maju, sehingga mereka seolah seperti keong ditengah orang-orang yang melompat seperti kelinci menghadapi perubahan.

Saya mencoba mengidentifikasi manusia-manusia keong ini, saya mencoba menganalisa perilaku mereka, dan pihak management pun akhirnya melakukan test psikologi serentak untuk melihat kesiapan orang-orang untuk tumbuh pesat bersama perusahaan. Dan hasilnya,manusia-manusia yang saya identifikasi sebagai manusia keong itu ternyata benar adanya merekalah karyawan-karyawan dengan IQ rendah dibawah rata-rata.

Lama saya berfikir,apa karena IQ yang rendah membuat orang-orang ini sulit diajak berkembang?

Dan dengan waktu yang berjalan, maka saya dapat jawaban, bahwa benar adanya bahwa ada hubungannya antara IQ dan kemampuan orang berfikir taktis dan cekatan dalam bekerja. Orang dengan IQ dibawah normal harus diberi pekerjaan yang benar-benar jelas instruksinya,jangan berharap mereka mampu mengambil inisiatif maupun membuat terobosan. Meskipun untuk pekerjaan yang sudah diarahkan dengan detail, orang semacam ini perlu mendapat pengawasan ekstra ketat,karena jika tidak, apapun pekerjaan yang diberikan meskipun jelas directionnya,jika tidak terus menerus diawasi, lambat laun tidak akan dikerjakan oleh orang-orang ini,karena mereka cenderung gak memiliki keinginan untuk berjalan sendiri secara otomatis. Jujur saja orang seperti ini akan bikin capek atasannya…Sehingga para atasan yang memiliki staff atau bawahan seperti ini harus ekstra sabar dan terpaksa harus lebih pay attention dengan pekerjaan orang-orang ini. It will be takes time, karena si bawahan jadi tidak bisa dilepas sendiri,entah sampai kapan…



Tapi….bagi orang-orang dengan IQ kurang bukan berarti harus menenggelamkan diri dengan rendah diri dan tidak semangat, saya selalu yakin, bahwa orang yang terlahir dengan kondisi sekurang apapun pasti memiliki jalan keluar untuk mengantisipasi kekurangan yang dimiliki. Begitu pula dengan orang yang terlahir dengan IQ kurang pasti memiliki solusi untuk maju, saya mencoba mencari kunci untuk sukses di dunia kantoran bagi orang-orang semacam ini yaitu memiliki semangat yang besar untuk berusaha,memiliki kedisiplinan diri yang tinggi dan keinginan untuk menerima kritik.

Pertama adalah Semangat yang besar untuk berusaha, orang dengan kapasitas ini harus mampu melihat kedalam dirinya, bahwa ia terlahir dengan kapasitas yang kurang,sehingga effort yang dibutuhkan untuk sama seperti orang itu jauh lebih keras,maka harus jauh lebih semangat belajar mengejar ketinggalan. Logikanya gini,kalo orang terlahir sudah cerdas, mereka cukup mengamati sesuatu tanpa perlu mempelajari lebih dalam,mereka akan sudah bisa mengerjakan penugasan dengan sempurna, nah itu berbanding terbalik dengan orang ber IQ kurang, mereka harus mampu 1000 x lipat berupaya untuk mencerna sesuatu hingga ia bisa mengerjakan sebuah penugasan dengan sempurna.

Kedua adalah kedisiplinan diri yang tinggi, orang dengan IQ rendah kembali lagi harus punya kedisiplinan untuk terus menerus mengasah diri, ia harus membiasakan diri untuk terus disiplin dalam artian focus menjalani proses belajar maupun melaksanakan penugasan. Logikanya gini,jika orang yang memiliki IQ cerdas dapat dengan cepat mengejakan penugasan karena mereka memiliki daya pikir yang taktis sehingga memiliki cara kerja cepat tersendiri,maka orang dengan kapasitas IQ kurang harus senantiasa focus dan disiplin menjaga konsentrasi kerja mereka sehingga mampu memanfaatkan waktu kerja sebaik-baiknya, mereka juga dituntut untuk senantiasa disiplin dalam pengelolaan waktu yang dimiliki sehingga mampu mencapai target kerja dan target belajar tanpa mengganggu jalannya team.Coba bayangkan jika anda dengan IQ rendah yang sudah bisa dipastikan gak mudah untuk bekerja dengan taktis sementara harus banyak membagi waktu anda untuk misalnya,minat social yang tidak penting,pasti pekerjaan anda gak akan selesai tepat waktu,dan efeknya anda malah menjadi beban bagi team anda karena anda akan berada paling belakang menuju garis finis.

Ketiga Keinginan menerima kritik, kenapa saya bilang demikian?karena terlahir dengan IQ kurang,kadang mempengaruhi cara berfikir,kadang ia berfikir sesuatu dan merasa apa yang ia pikirkan itu sudah benar tapi pada kenyataannya tidak terfikir olehnya jika itu merugikan orang lain atau berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Orang semacam ini kadang tidak memiliki kemampuan menganalisa dampak-dampak jauh didepan atas tindakannya,maka kuncinya adalah harus mau dikritik, harus terima jika diarahkan yang benar, orang semacam ini gak boleh egosentris dan merasa benar sendiri,ia harus melihat ke dalam dirinya dan menyadari kekurangannya. Dan mencoba menerima kritik sebagai rambu-rambunya bertindak dan berpendapat dilain kesempatan.

Selain ketiga hal diatas yang perlu ditingkatkan, ada 2 hal yang harus dihindari yaitu :

  1. Positif Thingking, orang dengan IQ yang kurang harus senantiasa menjaga sikap positif thingking karena sekali saja anda terpengaruh dengan pemikiran negative, pikiran anda akan terhanyut terus kesana, padahal kapasitas berfikir anda tidak besar jadi anda seperti membuang-buang energy dengan berfikir negative sementara begitu banyak hal yang harus anda kejar dan itu membutuhkan seluruh kemampuan berfikir anda.
  2. Menjaga Minat Sosial Secukupnya, Hal penting lainnya adalah mereka yang memiliki kapasitas IQ seperti ini harus menjaga minat social yang dimiliki, artinya gini…dengan diri anda yang tidak pandai menganalisa dampak perkataan atau pendapat anda terhadap orang lain,saya sarankan untuk lebih menjaga lisan, jangan berani-berani menyebarkan informasi atau sesuatu yang menurut anda masih di pikiran anda tanpa anda tau kebenarannya, dan jangan terlalu menenggelamkan waktu dan pemikiran anda untuk sesuatu yang sifatnya pergaulan social terutama di kantor,karena anda jauh lebih dibutuhkan untuk konsentrasi bekerja dan konsentrasi mengelola diri anda menghadapi target kerja,jangan sekali-kali mengorbankan target kerja dengan minat social anda, karena sudah dapat dipastikan anda gak memiliki kemampuan membagi bagi pikiran.Dan karena daya analisa orang semacam ini lemah,kadang membuat orang seperti ini kurang pandai memperlakukan orang lain dengan bijaksana,sehingga kehadirannya kadang malah dianggap mengganggu apalagi kalo orang tersebut keinginannya besar untuk berkomentar dan ingin diperhatikan.Bukankah kita harus sama-sama ingat bahwa tong kosong nyaring bunyinya,kan malu udah salah berkoar-koar pula…eheheh

Intinya, orang semacam ini harus memiliki effort keras untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya. Mengingat daya analisis yang kurang,kemampuan bekerja taktis yang lemah, kemampuan mencerna sesuatu yang baru juga lemah dan kemampuan menemukan suatu terobosan kerja yang sulit. Jika anda terlahir dengan given seperti ini,saya sarankan untuk lebih banyak mengkoreksi diri,dan mulailah 3 tips yang saya katakan diatas dan hindari 2 aspek yang say asebut diatas agar anda tidak makin terpuruk.

Suatu proses memperbaiki diri dan mengakselerasi diri memang berat tapi saya yakin ada hasilnya. Kuncinya ada pada anda,mau meratapi takdir seumur hidup atau seumur hidup berupaya keras untuk merubah takdir itu menjadi sebuah kesuksesan??