Pages

Friday, August 31, 2012

Membangun Mimpi, bentuk upaya kemandirian financial keluarga


Seberapa banyak orang yang sadar akan pentingnya menabung?Era sekarang orang cenderung lebih memilih menggunakan system kredit daripada menyisihkan penghasilan untuk menabung.
Fasilitas kredit yang saat ini sudah benar- benar diobral memang cenderung menjanjikan orang yang memiliki berbagai kebutuhan, kadang tanpa sadar kredit yang ditawarkan sebenarnya justru merugikan, bukan menguntungkan. Ada beberapa jenis kredit yang menguntungkan, salah satunya kredit rumah, membeli rumah melalui kredit memang dinyatakan sbg bagian dr invesasi, mengingat harga rumah cenderung terus naik.
Namun sayangnya jaman sekarang orang mudah tergiur dengan adanya tawaran berbagai macam krdit untuk keperluan-keperluan yang bukan basic need dan barang- barang yang memiliki nilai penyusutan tinggi, seperti kredit kendaraan, kredit gadget bahkan kredit liburan. Untuk mendapatkan fasilitas- fasilitas kredit itupun sangat mudah, jadi hal ini begitu menggiurkan.
Sebenarnya yang mendorong kita untuk berani kredit ini dan itu adalah karena kita merasa kita punya uang sisa setelah pemenuhan basic need. Ketersediaan dana di depan mata tanpa alokasi jelas, tentu akan mendorong kita berfikir, mau beli apa lagi ya?Ujung- ujungnya kita akan menghabiskannya untuk membeli sesuatu baik tunai maupun kredit padahal barang- barang itu mungkin bukan kebutuhan utama. Dan yang paling parah adalah jika kita menghabiskan semua uang nganggur kita itu untuk kredit sementara kita tidak punya tabungan, apa jadinya jika ada hal mendadak yang sifastnya cenderung musibah bagi diri kita, system kredit dalam hal ini tidak akan meringankan anda, justru malah menghimpit anda dalam kesulitan.
Sebelum anda terjebak dalam iming- iming angin surga kredit, sebaiknya anda memulai untuk merencanakan keuangan anda. Memang gak mudah, tapi mulailah dari membangun mimpi terlebih dahulu. Jika anda punya mimpi, tentu anda akan berupaya meraihnya. Buat mimpi jangka pendek dan jangka panjang.
Mimpi jangka panjang misalnya, saya mau menyekolahkan anak ke Luar Negri, ini mimpi yang masih nanti- nanti terwujudnya, tapi gak kalah juga dengan besaran biayanya yang enggak sedikit, anda punya jangka yang panjang untuk mulai menyisihkan uang untuk meraih mimpi yang satu ini. Boleh juga anda membangun mimpi jangka panjang anda dengan keinginan memiliki rumah baru yang lebih besar 10 tahun lagi misalnya, besaran biayanya tentu tidak sedikit, dengan memasukkan sebagai mimpi jangka panjang, tentu anda punya banyak waktu untuk mewujudkannya pelan- pelan.
Lalu mimpi jangka pendek, misalnya saya mau punya motor baru tahun depan, atau saya mau traveling ke Thailand Tahun depan, jangka yang Cuma setahun dua tahun adalah jangka yang pendek,dan realisasinya pun sangat dekat, besaran biayanya pun tidak terlalu besar, cukup realistis bagi kita untuk mencapainya dalam jangka waktu yang pendek.
Setelah anda memiliki mimpi- mimpi ini, mulailah menyisihkan uang- uang yang semula anda pikir uang nganggur itu kedalam tabungan2 khusus.
Misalnya untuk mimpi jangka panjang, cobalah ikut serta dalam fasilitas tabungan yang sifatnya rencana, fasilitas ini marak disediakan oleh bank- bank. Sistemnya menabung dengan cara autodebet dari rekening anda oleh bank. Bank akan memotong tabungan anda sejumlah yang anda sepakati dengan bank sampai dengan jangka waktu yang juga telah disepakati, dan baru dapat diambil setelah jatuh temponya terlampaui. Menabung dengan cara ini sungguh tidak terasa,karena kita tidak perlu repot menyetor atau tidak perlu repot menahan diri untuk tidak mengambil, karena memang ada waktu tertentu yang kita sepakati dengan bank supaya uang itu bisa kita ambil.
Sedangkan untuk mimpi jangka pendek, mungkin bagi yang merasa bisa mengelola dirinya sendiri dengan disiplin, ia dapat mulai menyisihkan sendiri di tabungan anda setiap bulan. Namun jika anda merasa tidak disiplin dalam hal menyisihkan uang, sebaiknya kembali menggunakan fasilitas tabungan berencana namun jangka waktunya ambil yang singkat, misalnya setahun atau dua tahun. Saya punya tips lain untuk mengatasi ketidak disiplinan ini, saya kerap memiliki 1 tabungan yang sengaja tidak saya lengkapi dengan fasilitas ATM (ATM sengaja tidak saya aktifkan atau password saya acak dan lupakan), sehingga saya tidak mudah tergiur untuk menarik tunai uang tabungan saya di mesin ATM, dan jika harus mengambil harus melalui cara yang ribet yaitu ke bank terlebih dahulu.
Cara- cara menabung seperti ini kadang memaksa kita untuk menerima kenyataan bahwa uang nganggur kita memang tidak banyak, maka mau gak mau kita pun gak mudah melirik untuk menghabiskan uang kita untuk membeli barang- barang yang sebenarnya bukan keperluan bagi kita.
Sebenarnya dengan membuat tabungan- tabungan ini, kita juga memproteksi diri kita, jika kemudian hari ada keperluan yang sangat- sangat penting dan itu mendadak, kita dapat memanfaat kan tabungan kita ini tanpa harus kita kelabakan pinjam sana dan sini. Setidaknya kita punya kemandirian financial melalui penciptaan mimpi kita.
Jangan biarkan anda menjadi orang yang sepertinya memiliki semua barang dan gaya hidup yang trend namun anda sama sekali tidak memiliki tabungan. Itu namanya gak hits menurut saya…gede gaya dan jauh dari kesuksesan!eheheheh…
Menurut saya orang yang sukses adalah orang yang memiliki kemandirian financial, masalah terlihat bergaya hidup trendy atau tidak itu kan pilihan. Yang jadi prioritas adalah kita dapat membantu diri kita sendiri disaat sulit, kalo kita susah siapa yang mau nolong? Diri kita sendiri kan?peduli amat penilaian orang tentang outlook kita dan gaya hidup kita.
Hayuk mulai membangun mimpi, dan mulailah nabung biar sedikit, dari sekarang!