Pages

Friday, August 31, 2007

Kelahiran Aileen, Anak Ke dua Ummi


Hari ini adalah hari yang berbahagia untuk keluarga Sahabat gw, Ummi Salamah.Pagi tadi jam 07.45 ia melahirkan anak keduanya di RS Hermina Depok dengan BB 3,3 kg dan panjang 49 cm, seorang bayi perempuan yang diberi nama Aisah Ilyana Yananda (gini tulisannya bukan ya Mi?) alias Aileen, seneng ya???
Semoga Aileen yang cantik ini menjadi anak yang soleha, pintar dan secantik Umi-nya, amin...
Untuk Ummi, Rahmat dan Abang Sutan sekali lagi kami mengucapkan selamat!!

Thursday, August 30, 2007

Barang Pemberi Rasa Nyaman Untuk Anak

Tampang jutek Lulla yang lagi asyiiik milin-milin tali guling

Gw memposting hal mengenai barang pemberi rasa nyaman bagi anak ini awalnya karena terinspirasi saat Mama Ay menceritakan di salah satu postingannya bahwa Ryuta punya benda favorit yang selalu dibawa kemana-mana, kalo enggak salah boneka gajah ya Mama Ay?
Gw jadi inget, ternyata bukan cuma Lulla yang punya ‘jimat’ kayak gitu, bedanya ‘jimat’ Lulla adalah sebuah guling yang lepek.Gak bisa tidur deh kalo enggak ada guling itu.Dia seneng bgt melukin sambil main2in tali gulingnya.Beberapa ibu-ibu di komplek juga menceritakan anaknya memiliki ‘jimat’ khusus semacam itu.
Gw awalnya agak keberatan dengan keberadaan benda itu, ngerepotin kalo mesti pergi-pergi, tapi kalo gw liat-liat benda itu menimbulkan rasa nyaman tersendiri untuk Lulla.Setiap kami bepergian naik pesawat, Lulla enggak pernah nangis, dia asyik melukin gulingnya, seakan dia merasa aman-aman saja.Trus kalo di perjalanan yang membosankan, dia pasti anteng aja asal meluk guling, meski dia kerap duduk sendirian di belakang. Gak tega kan kalo gw memaksa dia untuk membuang jauh-jauh guling kesayangannya?
Kebetulan di Buku ; Mengapa Anakku Begitu” karangan Dr.Richard C Woolfson, dibahas masalah ini.
Berikut ulasan dari buku itu.
Benda pemberi rasa nyaman buat anak biasanya berupa boneka, selimut rombeng, bantal dan guling, hal ini mereka sukai karena mereka senang dengan baunya dan teksturnya yang telah lama dikenalnya.Pemberi rasa nyaman ini tidak hanya berupa benda, tapi juga bisa dalam bentuk kebiasaan seperti menghisap jempol, memilin rambut atau penggunaan botol susu.
Penggunaan pemberi rasa nyaman ini memiliki dampak positif dan negative, dampak positifnya antara lain :
1. Membuat anak merasa tenang dan membantunya bersantai saat sedang kesal atau tegang
2. Membuat aktivitas sehari-hari terasa menyenangkan
3.Membuatnya lebih mudah tertidur di malam hari
4.Membuatnya tenang meski dalam situasi-situasi yang belum dikenalnya.
5.Memberinya keberanian untuk menghadapi tantangan, seperti mengunjungi dokter gigi.

Dampak negatifnya antara lain :
1.Mengurangi semangatnya untuk menghadapi tantangan baru dengan menggunakan kemampuannya sendiri
2.Menyebabkan kesulitan, misalnya saat akan bepergian karena harus membawa benda itu
3Menimbulkan masalah fisik, apabila pemberi rasa nyamn ini berupa aktivitas menghisap jempul dan lainnya
4.Menyebabkan masalah kesehatan, apabila pemberi rasa nyaman adalah menhirup selimut tua yang tak boleh sekalipun dicuci
5.Membuat dirinya terlihat seperti bayi dan tidak dewasa.

Selain dampak-dampak diatas, muncullah pertanyaan, apakah penggunaaan benda pemberi rasa nyaman ini akan mempengaruhi rasa kepercayaan diri pada anak?Dan buku ini menjawab, bahwa kemungkinan besar penggunaan benda pemberi rasa nyaman ini tidak berpengaruh pada masalah kepercayaan diri anak, malah sebaliknya, riset psikologis mengatakan bahwa anak-anak pengguna barang pemberi rasa nyaman ini memiliki hubungan yang lebih baik dengan teman-teman disekolahnya saat di usia sekolah.Lalu apakah yang harus kita lakukan jika benda pemberi rasa nyaman ini harus dibersihkan atau di cuci?buku ini menyarankan, bahwa melibatkan si anak dalam proses pembersihan atau pencucian.

Berikut adalah tips buat para ibu untuk memulai menghentikan kebiasaan ini,
1.Bekerja sama bukan melawannya
Membantunya melepaskan kebiasaan itu jangan dilakukan dengan pemaksaan dan bertengkar, hal itu malah akan membuatnya makin memerlukan barang itu, bantulah dengna mengalihkan minatnya.
2. Jangan Mengolok-ngoloknya
Hindari komentar seperti : “kamu seperti bayi saja’, Adikmu saja tidak begitu’, hal itu akan membuatnya semakin merasa senewen.
3. Mulailah secara bertahap dan Tingkatkan kesuksesannya
Jangan memaksanya memisahkan diri dari barang kesukaannya itu secara mendadak, lakukan perlahan dan bertahap.Mulailah untuk menjauhkan benda itu dalam periode tertentu, mulailah dengan satu jam, lalu tambah intensitasnya jika memungkinkan.
4. Dukung Prestasinya
Katakan betapa senangnya anda ketika ia berhasil melewatkan waktu tanpa keberadaan si benda kesayangannya, cobalah berusaha menghargai keberhasilannya.Berikan pujian secara lisan dan umumkan kemajuannya didepan kakek neneknya atau kerabat dekat di hadapannya.Sehingga ia menangkap pesan, bahwa perubahannya adalah hal yang sangat berarti.
Nah Moms, semua terserah anda, apakah anda memperbolehkan mereka untuk terus menggunakan benda ini atau berusaha untuk melepaskannya saat ini juga, namun dari hasil survey psikologis mengatakan bahwa kebiasaan ini lambat laun akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia dan aktivitas yang dilakukan oleh si kecil.

Tuesday, August 28, 2007

Jumat Sabtu -nya Ewoy,Tori and Lulla

Jumat malam ketemuan sama Fitri, dimana lagi kalo bukan di Citos?ehehehehe…Nyari tempat yang asyik untuk kongkow dimana lagi?tapi agenda kongkow kali ini selaen curhatan, Fitri mau ngasih oleh-oleh buat gw dari Jogja, kimono batik,asyiiik…,trus kita juga emang udah klaperan sih, makanya kami milih tempat di Izzi Pizza. Seperti biasa ya bow karena hari Jumat ada best offering bagi pengguna Mandiri card, gak heran tu tempat penuh banget, kudu daftar di waiting list segala.



Sambil nunggu kami shalat magrib aja, pas banget selesai shalat, giliran kami deh yang dipanggil.Agak kalap juga malam itu, kami pesan medium pan Izzi Beef Piza, trus minumnya lemon tea yang refill, dan sebagai makanan penutup kami pesen Salad with Italian Sauce, ya ampun kelenger deh.Fitri tambah order lagi, yaitu 1 medium pan pizza, gak tau yang jenis apa.Nah kongkow ini disponsoro oleh Fitri, thanks Non!, sekalian merayakan ultahnya tanggal 3 lalu.Fitri membayar menggunakan Mandiri card, biar dapet potongan harga 75%, lumayan banget kan?

Hari Sabtu di rumah aja, gw dan Lulla sempat pergi ke Tumble Tots, trus pulangnya main di timezone, sementara papa di rumah, istirahat dan main game.
Karena bosan, sorenya Lulla main sama papa, setengah maksa sih, si papa yang lagi males-malesan di depan tv dipaksa main sama dia di halaman.Akhirnya mereka berdua ‘berpetualang’ di halaman, memburu semut tanah!mereka ngorek-ngorek rumput mencari rumah semut, trus papa ngajarin permainan masa kecil papa yaitu memancing semut!papa memakai karet gelang yang digunting, trus salah satu ujungnya dimasukkan ke lobang semut, ditungguin deh ampe karenya bergerak, kalo udah bergerak, karetnya mesti cepat diangkat, dijamin deh akan aa semut yang nyangkut, dan ternyata berhasih, Lulla seneng…banget.

Nyiram kembang, duuuh...rajinnya anak mama...


Setelah itu Lulla ngebantuin Mbak Jannah nyiram tanaman, liat aja sampe basah kuyup, tapi kliatannya seneng banget…Makasih ya Lulla..udah nyiramin tanaman peliharaan Mama.


Monday, August 20, 2007

Bolu Gulung Keju Untuk Abang Sutan


Hari Minggu lalu kami enggak ada rencana untuk kemana-mana selaen main ke rumah Sutan, Sabtunya all day ke rumah Mertua, terus malamnya kami menghadiri malam syukuran kemerdekaan RI di Komplek, acaranya makan malam bersama gitu trus ada acara hiburan juga yang dimeriahkan sama anak-anak dan band bapak-bapak komplek.

Jadi inget cerita Kamis malem pas gw sama Ummi dan Rahmat makan malem bareng setelah mengunjungi kantor baru Rahmat di Buncit, kami ngobrol ini dan itu, pas pulangnya gw ikut mobil Ummi dan Tori masih nongkrong di kantor Rahmat, jam 11 an gw baru di jemput di rumah Ummi, disana gw ketemu Sutan sahabat Lulla yang merupakan anak sulung Ummi,dia lagi sakit, batuk pilek, kesian banget deh.Dia minta ditemenin tidur dulu sama gw sebelum gw pulang, dan disitu gw janji untuk mbikinin kue untuk dia.

Untuk memenuhi janji akhirnya hari Sabtu malam setelah ngehadirin syukuran, gw berkutat di dapur untuk mbikin bolu gulung keju yang merupakan kesukaan Sutan.

Hari Minggu sorenya baru deh gw anterin...
Ini resepnya ya, soal rasa gw cukup puas, lembut dan ngkeju...banget.

Bolu Gulung Keju
(Sumber Majalah Noor Edisi juni 2007)

Bahan :
5 btr telur
110 gr gula halus
20 gr Ovalet (Ewoy pake Sponge 28)
2 sdm air
1/4 sdt vanila bubuk

Ayak :
100 gr terigu protein rendah
2 sdm susu bubuk
1/4 baking powder
40 ml minyak
1/4 sdt cokelat pasta

Buttercream :
100 gr margarine
5 sdm susu kental manis
2 sdm gula halus (Ewoy sengaja masukin gula biar manis)

Taburan :
125 gr keju chedar parut.

Cara membuat :
1. Kocok telur, gula, ovalet dan vanili hingga kental.
2. Masukan terigu, susu bubuk dan baking powder yang sudah diayak.masukkan margarine cair dan minyak, aduk rata.
3.tuang di loyang 30x30 cmyang dialasi kertas roti dan dioles margarine.
4.Ambil 2 sdm adonan, campur dengan cokelat pasta.tuang ke plastik spuit kecil.Buat garis-garis memanjang jarak kurang lebih 4 cm.Tarik garis saling berlawanan dengan menggunakan pisau, hingga terbentuk motif.
5.Panggang di oven 210 derajat selama 13 menit hingga matang.keluarkan dari oven.
6.panas-panas, oleskan margarine di permukaan kue.Biarkan dingin.
7.Buttercream yang telah di kocok dioleskan ke kue, lalu taburi keju.Gulung dengan bantuan kertas roti, padatkan.Biarkan dalam keadaan terbungkus selama 30 menit.Buang kertasnya, lalu potong-potong.

Friday, August 17, 2007

Tour d Central Java...

Fly me to d moon...

Hai…we’re back! sbenernya kami sudah kembali dari tour the central java sejak Senin malam, tadinya mo mulai nge blogie hari Selasa, trus dapet telpon dari Ummi dia pesen kue untuk acara perpisahan di kantornya, 2 cetak TCC yang paling besar, aihhh…meski capek banget, tawaran ini enggak gw tolak dounk, langsung bilang “he eh” dan pergi belanja peralatan kue. Rabunya gw disibukkan dengan agenda nganter Lulla sekolah dan menyelesaikan pesenan kue, dan Kamisnya gw harus nganterin kue pesenan Ummi ke rumahnya dan back to kitchen karena ada pesenan dari tante Betty dan Eyang yang minta dibikinin Mercolade Browniers untuk dibawa ke Semarang, trus Kamis itu all day long ikut Tori ngurusin kerjaan alias kembali menjadi kuli xixixixixi…, So baru sekarang baru sempet deh nge bloggie.Maaf ya karena nelantarin…hehehehe


Cerita tentang liburan nih ya…Kami berangkat liburan, tujuannya Jawa Tengah, trip di mulai dari Semarang-Magelang-Purwokerto-Jogja, kami berangkat enggak cuma bertiga, hubby ngajak beberapa teman akrabnya, ada Bang Aljonimar sama Istrinya Mbak Petty, Andre Rosiade dan Vian.



Kelenteng Sam Poo Kong

Kami awalnya menuju Semarang, dari bandara gw dan Lulla langsung meluncur ke rumah Papandayan untuk menengok Mbah Kung Heppy dan Yang Ti Rumi.Sekalian nengokin istri Mas Rama (sepupu gw), Mbak Dinda yang lagi hamil hampir 7 bulan.Dan teman-teman pada nginep di Hotel Gracia gak jauh dari Papandayan.Kami sempat ke Kelenteng Sam Poo Kong, salah satu Kelenteng megah dan tertua di Indonesia, kebetulan hari itu sedang ada persiapan perayaan kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Pulau Jawa ke 602, waah…acaranya kliatan bakal seruu, sayang kami enggak akan sempat menyaksikan karena perayaan diselenggarakan keesokannya. Gw sungguh mengagumi keindahan bangunan Kelenteng itu, gak heran ya jika tempat itu dijadikan lokasi pengambilan gambar untuk film Laksamana Ceng Ho.Kapan-kapan kalo pada ke Semarang jangan lupa mampir tempat itu ya.Oh iya, ini bukan pertama kali gw kesana, dulu tahun 2001 gw kesana, tapi saat itu tempat itu belum sebagus dan terawat seperti sekarang, jalan disampingnya pun rusak total, tapi sekarang sangat jauh berbeda.

Borobudur Golf and Country Club di Kaki Gunung Tidar Magelang

Trus hari Sabtu paginya kami berangkat ke Magelang, hubby dan teman-teman janjian sama salah satu teman lama mereka di Borobudur Golf and Country Club.Club ini letaknya di jalan Gatot Subroto Magelang, tepatnya di kaki gunung Tidar Magelang gak jauh dari markas Akmil, gw malah yakin club ini salah satu asset Akmil, kalo gak salah ya…Gw agak surprise pas masuk kawasan itu, ya ampun…sangat berubah!Emang sih terakhir kesana tahun 2002 dan saat itu jalan Gatot Subroto masih menampilkan Lembah Gunung Tidar secara utuh, tapi pas melihat golf club ini, suasana jadi beda.Buat yang gemar golf bisa sekali-kali nyobain main disini, lapangannya bagus…bayangin di bawah sebuah gunung!Hamparan pohon pinus dan cemara sangat menyegarkan pandangan mata.Bener-bener rekomendasi dari gw deh…Setelahnya kami makan siang di seberang club ini, kami makan di restoran Kangen Laut, dari judulnya dah jelas ya, pasti sea food, yep! Acara makan siang menjadi seru, karena hubby dan kawan-kawan kayaknya asyik cerita ini itu, nostalgia nih sepertinya.Oh ya penilaian tentang restoran Kangen Laut, gw kasih nilai delapan deh, makanannya enak, cumi goreng tepungnya enak, sambel coleknya mantaff, kangkung plecingnya juga top, sekali lagi gw rekomendasikan!

Lulla abis nangis gak mau diajak pulang dari Borobudur, hehehehe...

Dari sana kami ke Borobudur, yuhuuuu..lucky banget deh, saat itu siang bolong tapi kondisi mendung, padahal Andre sempet ngeborong topi sampe 3 biji karena takut kepanasan. Mungkin udah banyak teman-teman yang sering ke Borobudur ya, gw sendiri sampe hampir hapal sama ceritanya karena sering banget mengunjungi tempat ini, rada sedih juga saat dihadapkan pada kenyataan bahwa tempat ini tak lagi masuk jajaran 7 keajaiban dunia, hiks! Kami enggak lama disana, tapi sempat manjat sampai atas dan foto-foto.Oh ya ada tragedy sedikit tuh pas disana, ceritanya kami semua sudah sampai puncak, pas session foto-foto, kami baru nyadar kalo mbak Petty enggak ada di tengah-tengah kami, dan hubbynya juga kayaknya gak nyadar malah asyik berfoto-foto ria,baru ‘ngeh deh kalo mbak Petty ketinggalan di bawah!!!xixixixixi…akhirnya Bang Joni turun lagi lalu naik kembali bersama ambak Petty, huh gempor-gempor deh.

Keindahan sempurna dari Borobudur...

Dari sana kami ke Purwokerto, menginap di hotel Borobudur, bukan disengaja loh milih nama Borobudur mentang-mentang abis dari Borobudur hhehehehe, kami udah dipeseninnya hotel itu jadi langsung menuju kesana, agak rumit nyarinya secara kami buta banget sama kota itu, tapi berdasarkan petunjuk dari Tri (temen hubby yang mesenin hotel), katanya hotel itu gak jauh dari Alun-alun.Yipppie…ketemu juga akhirnya, dan alun-alun Purwokerto tampak ramai dan riuh, ada panggung segala.Tapi malam itu pas sampe gw enggak minat untuk jalan-jalan ke alun-alun untuk nikmati pesta rakyat, gw langsung terkapar tidur, kliatannya Vian yang sempat jalan-jalan.

Baturraden di pagi hari...

Besoknya pagi-pagi kami ke Baturraden. Seneng banget gw menginjakkkan kaki ke tempat itu, serius deh ini first time gw ke sana, dan sangat-sangat puas.Pemandangannya indah luar biasa!Mungkin masih pada inget ya peristiwa naas bertahun-tahun lalu yang terjadi di tempat ini, dimana jembatan gantung yang menghubungkan tebing jurang satu ke tebing lainnya ambruk, dan saat melihat jembatan yang telah dipugar itu gw mendadak merinding…ngeri aja ngebayangin orang jatoh dari jembatan setinggi itu dan langsung disambut tajamnya jurang dibawahnya iiii…gak usah dibahas ya. Dari pusat kota jarak tempuh ke tempat itu paling cuma 15 menit.Tapi kalo temen-temen berniat mengunjungi tempat itu gw sarankan menginap di deket lokasi Baturraden aja, hotelnya bagus-bagus, ada yang berbentuk cottage juga, kebayang gak sih betapa menakjubkannya menginap di tempat yang menyajikan hamparan pegunungan yang hijau dan sangat-sangat indah? Pas masuk ke lokasi gw makin terbelalak, wah wah…cantik banget, kabut masih menyelimuti seperempat puncak gunung Slamet, kok jadi kepengen merasakan hangatnya pemandian air panasnya yah?Di tempat itu banyak sekali jurang-jurang yang menampilkan pemandangan lembah yang hijau dan sangat cantik.Kami akhirnya menyewa tikar dan mulai membuka bekal nasi uduk kumplit yang kami beli sebelumnya di seberang alun-alun.Dan mulai lahap menyantapnya, Lulla sempat jajan sate ayam plus lontong yang dijajakan oleh penjual sate panggul.Kliatannya sarapan pagi itu nikmat banget…Next time gw janji untuk kembali ke tempat itu dan ingin sekali menginap di salah satu cottage yang menjorok ke lembah, I wish…

Rombongan gokil berpiknik membuka perbekalan untuk sarapan hehehe...

Oh iya, di kota ini yang terkenal adalah Soto Sokaraja, panganan ini enak dan menyegarkan, khas soto lah, sangat cocok di makan panas-panas dan pedas, gak sulit menemukan penjaja soto ini, hampir disetiap pusat jajanan ada penjual yang menjajakan soto ini. Setelah mengisi perbekalan yang kami dapatkan di toko Roti Rita di seberang alun-alun (toko roti yang harganya sangat mengejutkan karena sangat murah dan pas dicicip lebih kaget lagi karena selain murah ternyata uenak..), kami cek out dari hotel dan melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta, welcome Jogja…


"Enak ya La satenya?Enak apa laper nak? "

Dari Purwokerto kami menuju Jogja tidak melintasi rute yang biasanya, kami melalui rute baru yang kalo dilihat dari papan penunjuk jalan sih katanya jalur alternative,yang katanya langsung keluar di Wates.Penasaran pastinya, akhirnya kami melintasi jalan itu, jalan yang jauh lebih kecil, jelas diperuntukkan hanya untuk mobil pribadi dan sepeda motor bukan bus atau truk.Dan sepanjang jalan itu kami semua di mobil seolah tersihir saat menyaksikan bentangan sawah hijau yang luas, kebun jagung yang mulai menguning, areal perkebunan cabai yang mulai berbuah, hamparan kebun terong,dan tanaman palawija lainnya, waaah pokoknya natural banget, pemandangan yang mungkin gak akan ditemui di Jakarta.Dan kami semua seolah baru sadar pada sebuah kenyataan bahwa Negara ini adalah Negara yang sangat kaya!


Pemandangan di jalan alternative menuju Jogja...

Sampai di Jogja kami menuju Malioboro, kami menginap di Hotel Gloria, awalnya kami ingin menginap di Hotel Mendut, tapi sayang semua kamar penuh, maklumlah saat itu sudah di penghujung minggu, banyak turis yang datang. Lagi-lagi sampai di hotel gw tepar, dan hanya sempat pergi untuk makan malam di Gudeg Wijilan Ibu Lies di Jalan Wijilan No. 5, konon gudeg ini paling uenak!Entah karena terlalu lelah atau gimana, gw engga terlalu menikmati hidangan yang disajikan, gw lebih tertarik pada interior tempat itu.Dinding-dindingnya dipenuhi ukiran kayu kalo gak salah namanya gebyok yah?duh…njawa banget deh situasinya, gw langsung jatuh cinta, belom lagi perabotannya dipenuhi sama perabotan jawa kuno, kayu-kayu jati berukir, meja makan marmer, kaca berukir dan pernak-pernik njawa lainnya.Betah deh betah…
Setelah makan malam, gw langsung tewas, tertidur pulas bertiga Tori dan Lulla.Dan teman-teman ternyata berkeliling naik becak, kalo tidak salah sampai tengah malam deh.

Warung Gudeg ibu Lies

Berkeliling Kota Jogja dengan berbecak, asyiiik....

Bangun pagi kami segera sarapan, trus kembali naik becak menuju Pabrik pembuatan bakpia pathuk 25 di Jalan KS Tubun, disana enggak hanya belanja membeli oleh-oleh tapi kami sempat menyaksikan pembuatan bakpia, waah…untuk kelas industri rumahan, usaha ini jelas cukup menyerap tenaga kerja.Di jalan KS Tubun ini banyak terdapat industri serupa dan memang terkenal sebagai ‘daerah bakpia’.

Bakpia keluar dari oven yang mirip tungku

Pekerja wanita saat membuat kemasan Bakpia

Dari sana kami ke pasar Bringharjo di jalan Malioboro, kembali memburu oleh-oleh untuk kerabat, gw mborong daster,kemeja dan sandal yang harganya ampun-ampun murah mmm…dengan konsekuensi harus nawar sampe kejem ya, secara gw satu-satunya yang bisa berbahasa jawa dan sering bolak balik ke Jogja maka gw didaulat menjadi juru tawar sama teman-teman, puas ‘menjajah’ pedagang di Pasar Bringharjo, kami ke beralih ke Mirota Batik yang terletak di seberang Pasar Bringharjo Malioboro, toko dua lantai ini menjual berbagai pernak-pernik dan batik, soal harga emang agak jauh kalo dibandingin di Bringharjo atau di emperan Malioboro, tapi serius deh barangnya jauh lebih bagus-bagus dan jelas enggak pasaran.Kali ini gw bebas dari ‘tugas’ juru tawar, karena barang di toko ini gak boleh ditawar kalo berani nawar nanti bisa digebukin sama satpam, mao??? Di tempat itu gw kembali memburu oleh-oleh, gak terasa belanjaan sudah seabrek-abrek, akhinya disini gw sempet membeli tas besar anyaman khusus untuk mengangkut oleh-oleh.Dan ternyata tindakan gw diikuti sama teman-teman yang lain yang merasa kopernya sudah tak muat lagi dijejalin oleh-oleh, hehehehe…

Suasana salah satu toko batik di Pasar Bringharjo

Salah satu sudut di Mirota batik, pilih mana mau belanja disini atau Bringharjo?

Dari sana kami siap-siap untuk check out, idiiih enggak kerasa deh udah menjelang makan siang aja.Setelah rapih kami kembali berkeliling kota, oh iya kami mampir ke rumah Bu de-nya Tori dulu di belakang Theresia.Dari sana kami makan siang di Cak Koting kedai makanan yang menyajikan masakan jawa Timur di Jalan Dr.Sutomo, kenapa milih tempat ini?Karena gw sempat mengintip di http://www.trullyjogja.com/ yang merekomendasikan kedai makan ini, dan sahabat gw Fitri juga merekomdendasikannya, kudu di coba dounks??Dan enggak nyesel ternyata!Kami memesan bebek goreng kremes, menu andalan disana, kecuali bang Joni ya, belio memesan Soto, gak suka bebek katanya.Dan makan siang itu terasa sangat nikmat, kami klenger sama sambal hasil racikan Bu Mety si pemilik kedai makan, no wonder tu tempat dikunjungin banyak orang yah, uenak sih…Oh iya satu lagi keunggulan makan disini, harganya fix, ya ini sekalian ngasih tau juga ke teman-teman kalo trip ke Jogja dan gak bisa berbahasa Jawa mendingan hati-hati saat memilih tempat makan, di Malioboro kebanyakan kedai makannya tidak memberi harga fix alias maen ‘ketok’ berdasarkan hasil pengamatan penampilan, jadi kadang banyak cerita dari orang-orang kalo mereka harus bayar mahal sama makanan yang mereka makan padahal misalnya mereka Cuma makan ayam bakar, dan itu bisa 3 kali lipet dari harga ‘normal’.
Dari makan siang kami muter-muter lagi, ke Keraton, ke Museum Kereta, ke Taman Sari, ke Alun-alun Selatan, dan setelah melihat jam, ternyata sudah hampir jam setengah empat, kami harus segera ke Bandara Adi Sucipto untuk Boarding.

Bbek Goreng Kremes Cak Koting - Bu Mety yang bikin klenger...

Begitulah acara plesiran kami, kalo boleh nyontek istilah yang dipake sama Andre, acara jalan-jalan kami adalah Tour d java, next time kami berencana menyelenggarakan tour d Sumatra, doakan rejekinya lancar dan badan sehat, hehehehe…

Dirgahayu RI ke 62

Negaraku sekarat,
Tertatih-tatih penuh luka
Meski negaraku Kaya,
Rakyat ku lapar,
Rakyatku tak bisa sekolah,
Rakyatku ternyata belum ‘merdeka’
Namun Ku cinta Negaraku, Indonesia!

(Ewoy, 17 Agustus 2007, 10:33)

Selamat hari kemerdekaan semuanya…Seburuk apapun kondisi negara ini, aku tetap mencintainya sepenuhnya dan bangga terlahir menjadi warga Negara ini.Semoga kita bersama bisa mewujudkan kemerdekaan sesungguhnya untuk seluruh rakyat Negara tercinta ini.


PSS : jelas gw masih utang cerita ya ke teman2 semua tentang liburan kemaren, okeh abis ini di posting, foto masih belom di pilih soalnya, hehehehehe.Tapi berhubung hari ini adalah hari 'besar' untuk kita, maka gw posting kisah hari ini aja dulu.

Siapa gak seneng sih kalo udah 17 an kayak hari ini?rasanya hampir tiap daerah menyelenggarakan event.Gak terkecuali kompleks tempat gw tinggal, seperti tahun sebelumnya, di lapangan serbaguna deket danau kompleks diadakan berbagai lomba, dan Lulla ikut berpartisipasi.Dia ikutan lomba mindahin bendera, kalah sih...tapi semangatnya itu loh yang membuat gw bangga, hehehehe...

Malam ini kami makan malam bersama di Hanamasa Margocity, itung-itung untuk merayakan hari 'besar' ini lah.Btw, dulu waktu masih tinggal di Lampung alias belom nikah, hampir tiap tahun di tanggal 17 Agustus kami mengadakan acara makan-makan di rumah, soalnya bertepatan sama ulang tahun papa ku.Happy Birthday Pap!I love You...(btw gw malah belom sempet mbeliin kado untuk bokap, soalnya bokap masih di Lampung, minggu depan aja lah pas blio dateng, ada ide gak ngasih apa ke bopkap gw tercinta?)

Tuesday, August 7, 2007

Lidah Kucing Melinjo

Weekend enggak kemana-mana, pergi sih…cuma ke pernikahan Fajri dan Novi, temen kuliah gw dulu.Sabtunya sih sebenernya gw mengantar Lulla ke sekolah, pulangnya mampir ke Toys R Us beli kereta-keretaan Hamtaro untuk Lulla.Kami enggak jalan-jalan seperti biasanya, Tori belum pulang dari tugas soalnya.Mana enak lah jalan2 tanpa si papa ganteng kami tersayang...
Dari pada bengong, mending bikin camilan yah…Beberapa hari lalu mampir ke blog Anne, trus liat resep lidah kucing bikinannya, waah..tertarik deh untuk nyoba, soalnya pake campuran emping, kan kliatannya special bgt tuh..
Dicoba deh, waah enak loh, sayangnya cuma jadi sedikit, cuma setoples lebih sedikit.Laen kali bikin adonannya 3 kali lipet kali ya…
Ini resepnya…


Lidah Kucing Melinjo
(sumber: www. andrieanne.blogspot.com)

Bahan :
250 gr Mentega (Butter + Margarine) ( yg abis dikulkasin ya)
100 gr Putih telur (3 btr telur)
100 gr Gula halus
100 gr Emping (hancurkan)..(emping yg udah digoreng ya)
175 gr Tepung terigu
35 gr Maizena
Cara Membuat:
1 Kocok mentega dan gula sampai lembut (speed 1 kl pake mixer), tambahkan sedikit demi sedikit putih telur, sambil dikocok terus.
2 Masukkan tepung terigu, emping halus, aduk rata.
3 Masukkan adonan ke dalam kantong semprot , gunting ujungnya.
4 Semprotkan pada loyang yang sudah dipoles .
5 Panggang dengan panas api 150º -160º hingga matang dan kecoklatan.

Thursday, August 2, 2007

Soto Mie

Soto Mie, makanan kesukaan gw!!!!!Jajanan yang sejak dulu selalu gw buru.Soto Mie paling enak menurut gw adalah Soto Mie-nya Pasar Sunan Giri Rawamangun dan Soto Mie di depan Masjid Raya Bogor.Secara gw dulu tinggal di Utan Kayu, maka Soto Mie Pasar Sunan Giri adalah langganan gw.Pasukan G13 sering banget makan disitu, gw dan Tori juga dulu sering banget mampir kesana, enak banget sih.Trus disana Soto Mienya dicampur sama bakso sapi, whehehehehee…jadi ngiler deh…..Kapan-kapan gw akan kesana dan akan meliput untuk kalian semua, janji!
Naah, minggu lalu pas hubby lagi gak dirumah gw membuat menu ini, maklum hubby lagi intessive dengan gerakan anti daging merah, jadi kurang toleransi kalo masak menu ini ada dia di rumah.Resep soto mie ini gw dapet dari Buku Soto-Soto Nusantara-nya Saji. Hasilnya ya seperti ini, emang sih enggak bisa dibandingin sama Soto Mie pasar Sunan Giri atau Soto Mie masjid Raya Bogor, tapi lumayan lah…
Silahkan kalo mo dicontek resepnya, mungkin dengan sedikit modifikasi sana-sini bisa tercipta rasa yang lebih mantaf..


Soto Mie
Bahan :
500 gr daging sandung lamur
300 gr pangkal lidah, direbus, dipotong kotak
7 lbr daun jeruk

5 lbr daun salam
2 btng serai, memarkan
3000 ml air
5½ sdt garam
1 sdm gula pasir
3 blok kaldu sapi
1 btng daun bawang, dipotong 1 cm
2 sdmminyak untuk menumis
Bumbu Halus :
15 btr 9150 gr) bawang merah
8 siung bawang putih
1 sdt merica
2cm jahe
3 sm kunyit
3 buah cabai merah
Pelengkap :
1 buah (200 gr) kentang kukus, digoreng berikut kulit, dipotong dadu
2 buah tomat, diiris
2 batang seledri, diiris
120 gr kol, diiris
240 gr mie, diseduh (boleh menggunakan mie instant)
100 gr bihun, diseduh
8 buah risoles bihun (ewoy beli di tukang gorengan, hehehe..)
4 sdm kecap manis
4 buah jeruk limau
Cara membuat :
Rebus daging dalam air sampai empuk.Angkat, potong-potong.Saring 2500ml air kaldunya.Rebus lagi sampai mendidih.Masukkan daging dan Lidah.
Panaskan minyak.Tumis bumbu halus, daun jeruk, daun salam dan serai sampai harum.Tuang ke rebusan daging.
Masukkan garam, gula pasir, dan kaldu sapi.Masak sampai matang.
Menjelang diangkat, tambahkan daun bawang.Aduk rata.
Sajikan dengan pelengkap.
Untuk porsi 8 orang.