Pages

Friday, November 14, 2008

Campak Jerman dan Dugaan TB

Beberapa waktu lalu,Lulla sakit batuk,sejak bulan ramadhan sampai 2 minggu lalu tu batuk gak hilang juga.Akhirnya kami kembali membawa dia ke dokter langganan di RS Duren Tiga. Sejak kami pindah ke Depok,kami mengganti dokter anak kami ke dokter yang berpraktek di sekitar Depok.Tapi kalo ada penyakit yang kelihatannya cukup serius,kami membawa Lulla ke dokternya yng di RS Duren Tiga itu,yaitu dokter Handi Rohandi. Bliau adalah dokter senior,dan yg gw tau sejak dulu bliau selalu berhati hati dalam menangani anak gw.Karena batuk Lulla ga juga sembuh maka kami terpaksa melakukan berbagai observasi,mencari penyebab batuk.Kami mulai menghindari Lulla dari berbagai makanan yang diduga sebagai pemicu batuk. Tapi batuk tak juga kunjung hilang.Setelah 2 kali melakukan observasi dan gak menunjukkan hasil,maka diputuskan untuk melakukan test mantoux dan rontgen paru. Setelah 2 hari ditunggu hasil mantoux menunjukkan tanda negative.Dan hasil rontgennya menunjukkan adanya kesan Bronchopneumonia kalo bahasa awamnya flek.

Dua hari kemudian semenjak ada hasil tes mantoux dan rontgen,kami kembali bertemu dokter Handi,saat itu Lulla juga mengalami gangguan di kulitnya,yaitu bercak-bercak merah menyerupai campak di wajah, belakang telinga dan dada. Gw sempet kepikiran, jangan-jangan ini sakit campak,tapi kok gak ada tanda-tanda pendukung lain, seperti demam atau minimal rewel. Kami sempat curiga Lulla alergi,karena sehari sebelumnya Lulla menyantap bakso ikan (anak gw rada rentan ma ikan-ikanan),trus ada gejala rada gatal juga.Dokter Handi pun pas meriksa Lulla meyakini bintik kemerahan ini adalah alergi,bliau juga mungkin lebih focus sama hasil observasi parunya Lulla.

Pada sesi konsultasi membaca hasil test dan hasil rontgen itu,dokter Handi masih meragukan kalo batuk Lulla itu akibat TB,meski di hasil rontgen ada kesan bronchopneumonia itu,dokter tetap yakin bukan TB penyebab batuk yang diderita, dan gak bisa di judge TB juga jika hasil test klinis gak komplit,mengingat Lulla juga gak ada riwayat sering deman,berat badan normal naik,tidak batuk yang mengeluarkan dahak maupun tidak mengalami serangan batuk yang rutin. Dokter merasa harus ekstra hati-hati untuk memberi obat penyembuhan TB,karena obat TB dikonsumsi tiap hari dalam rentang waktu berbulan-bulan,nah kalo ternyata ada TB sementara obat TB terus di konsumsi kan nanti malah lebih bahaya. Maka oleh dokter Handi,Lulla diberi obat untuk ‘membersihkan’ paru (tapi bukan obat TB) untuk seminggu,kalo gak berhasil juga,dia menyarankan kami untuk konsultasi ke dokter paru anak.

Besoknya,gw berangkat ke kantor kayak biasa,tapi dari laporan pembantu di rumah,gw kok curiga ada sesuatu yang gak beres,karena si Nancy cerita kalo bercak merah telah menyebar ke seluruh area tubuh,kaki dan tangan pun berbintik merah kayak campak itu.Gw segera pulang dan melihat sendiri,yah ternyata bener,sekujur tubuh Lulla merah semua. Kalo emang kena campak,kok kayaknya anak gw fine-fine aja,tetep lincah pecicilan,makan dan minum susu pun gak berkurang,dan kalo ditanya apa pusing apa sakit dia jawabnya enggak.

Demi menjawab rasa penasaran gw,maka besok paginya gw bawa Lulla ke dr Maria Basir Djatmoko,dokter kulit langganan Lulla di RS MMC. Pas periksa, dokter meminta Lulla melepas pakaian untuk memeriksa seluruh tubuh lalu kemudian megang leher Lulla. Well…dr Maria bilang, ini CAMPAK JERMAN alias RUBELLA dan bukan alergi. Menurut dokter,campak jerman adalah campak yang hanya mucul 5 hari lalu selesai. Kenapa gak ada deman?sebenernya bukan gak ada,tapi campak jerman ciri demamnya adalah demam yang mild atau ringan,paling Cuma 37,2 sampai 37,8 derajat,kejadian di Lulla malah kita semua gak nyadar kalo dia deman,mungkin cuma sedikit bergeser dari suhu normal aja jadi gak ketahuan. Dan ciri lain dari campak jerman ini adalah,adanya pembengkakan pada kelenjar tyroid di tenggorokan (dibawah telinga),jadi kemungkinan akan adanya penurunan selera makan tapi kok Lulla tetep enak-enak aja makannya?heran gw…Dan ada ciri terakhir,yaitu adanya ngilu-ngilu pada persendian,yah mungkin Lulla belom bisa mendescripsikan rasa ngilu jadi dia gak mengeluh.

Pada prinsipnya Rubella gak berbahaya,tidak sebahaya campak biasa.Tapi kalo menyerang ibu hamil,maka jadi berbahaya,karena akan mengganggu janin.Bahkan bisa mengakibatkan kecacatan. Makin muda usia kandungan yang terserang rubella maka makin kompleks kecacatan yang akan diderita si janin.Dr Maria pun hanya memberi vitamin, dan cream untuk mengurangi rasa gatal.Dr Maria kembali menekankan bahwa Campak jerman yang dialami Lulla gak berbahaya buat Lulla.

Lulla sudah sehat lagi...

Karena merasa cukup lega,maka sepulang dari MMC,kami pergi mencari kado untuk sepupu-sepupu Lulla,kami mampir ke Nenen Baby Store,ketemu Brenda dan Yudis,sayangnya Vanya bobok, next time ya Van…

Nah sesuai prediksi dokter Maria,kalo hari berikutnya bintik kemerahan Lulla mulai hilang,Alhamdulillah sampai saat ini Lulla udah gak kenapa-kenapa. Batuk-batuknya pun hilang,bener juga prediksi dokter Handi,batuk Lulla mungkin disebabkan karena ada sedikit masalah kotoran di parunya tapi bukan TB. Dr Maria pun waktu gw ceritakan masalah adanya bronchopneumonia pada paru Lulla,bliau mengatakan agar gw dan DSA Lulla untuk berhati-hati untuk menjudge TB,karena Lulla adalah anak yang terlahir dengan bawaan alergi alias exim kulit,jadi pada kebanyakan kasus orang yang bermasalah kulit akut seperti Lulla,parunya jika di rontgen maka akan terdapat kesan bronchopneumonia.Jadi emang untuk men-juge adanya TB atau tidak, gak bisa hanya berdasarkan hasil rontgen,tapi ciri-ciri klinis lainnya juga harus mencukupi. Untung dokter Handi itu orangnya sangat akurat dan hati-hati,kalo enggak,saat ini Lulla sudah rutin menegak obat TB kali ya??

Alhamdulillah Lulla dah sehat betul saat ini, dan sudah kembali beraktifitas di sekolah,dia juga senang karena gak perlu mengkonsumsi obat-obatanyang bikin dia be te.Semoga kedepannya dia gak bermasalah lagi ya..

5 comments:

Anonymous said...

alhamdulillah, lulla sdh sembuh.. sehat terus ya sayang..

Yuliana-Fun said...

waduh... sukurlah si lulla gapapa... emang ngeri yak kalo anak2 sakit gitu..kadang ga tau sakitnya apa.. apalage gw yang ngerti apa2...
seneng bisa liat lulla ceria lage :)

primaningrum said...

Alhamdulillah sudah sembuh ya lulla..
tetap sehat dan tetap semangat ya nak

Pitaloka said...

alhamdulillah lulla sudah kembali sehat yah...

Ma' Name's D 3353 EN said...

Gejalanya sama persis sama saya pak, saya juga batuk 2 minggu gak selesai, saya memang gampang skali batuk krna panas dalam biasanya bandel makan yg minyak2:p...tp kali ini aneh sajakoq kaya org TB aja mlm2 batuk terus jd sulit tidur. Krna demam tidak ada atau ringan dengan panas yg tidak kliatan makanya siapa yang curiga kalo ini campak jerman. Krna batuk tak kunjung selesai saya putuskan untuk ke dokter waktu itu malam2 dan saat itu blum muncul ruam2 merah. Tp keesokan paginya saat akan kedokter saya kaget melihat leher dan muka saya banyak ruam2 merah kepikir saya ini juga alergi. Untunglah setelah tau itu campak jerman saya sedikit lega jadi bukan TB krna batuk2.