Pages

Wednesday, June 27, 2012

Antri

Suatu siang saya mendatangi rs ternama di jkt untuk berkonsultasi dng dokter kulit terkemuka yg jg merupakan sahabat baik saya.
Sehari sebelumnya saya sudah janjian dengannya untuk datang berkonsultasi dengannya. Ia berpesan spy berkali kali pd saya jk bsk saya sudah datang,saya bisa memberitahu pada perawat di poli tempatnya berpraktek tentang kehadiran saya, tujuannya supaya saya diprioritaskan untuk masuk duluan dan memotong antrian pasien lainnya.

Dan ketika saya melakukan pendaftaran via tlp saya mendapat nomor antrian 36 dan itu diperkirakan pukul 12.30.

Sesampai saya di rs, saya liat antrian pasien yg mengantri gak main2 banyaknya. Memang sempat terlintas keinginan untuk menggunakan fasilitas pertemanan saya dan si dokter agar waktu saya lbh efisien, karena saya masih ditunggu oleh bbrp urusan.
Tapi saya urungkan, saya nikmati saja antrian pasien yg tdk sedikit itu.

Meski waktu yg saya punya ga banyak, tapi buat saya ini resiko, toh ke dokter memang keperluan saya dan semua org disini jg sama2 perlu ke dokter dan juga sama2 punya keperluan lain yg sama banyaknya dengan keperluan saya.
Jadi disini posisi saya dan semua pasien lain itu sama, jadi meski saya bersahabat dengan si dokter saya gak lantas harus berbeda dng orang lain.
Kalo pun ada pasien yg hrs diprioritaskan adl pasien dlm kondisi darurat yaitu harus segera dapat penanganan jika tidak maka akan mencelakakan kesehatannya.

Sebagai sahabat tentu dokter ga mau saya sampai ga nyaman dng mengantri, tp deep inside saya lbh tidak nyaman jika hrs memotong antrian dan memprioritaskan diri saya hanya karena saya tdk mau antri. Mungkin ini idealisme saya yang aneh, tapi buat saya kepentingan semua pasien itu sama, semua hak pasien pun sama, jadi dengan kerendahan hati saya, saya menolak fasilitas itu, dan saya merasa jauh lbh nyaman duduk dibangku ini dan menuliskan ini.

Buat saya antrian adalah sebuah konsekuensi yang harus dilalui, antrian teratur adl gambaran orang saling mengahargai satu sama lain. Antrian yg teratur mengajarkan pada diri kita untuk menghormati hak orang lain.
Sederhana sih, tapi buat saya bermakna banyak, dan teach me a lot.

Have nice day!

1 comment:

adel said...

antri itu memang perlu di biasakan mba, karena dari situ juga mengajarkan gimana teratur nya masyarakat yang berdisiplin,... hehehehe ,