Pages

Friday, June 15, 2012

Management Asi Ekslusif

Kegagalan memberi ASI ekslusif di anak pertama saya, membuat saya ingin sukses di anak kedua. Bukan karena pilih kasih atau apa pada anak, tapi pada waktu saya memiliki Lulla, lingkungan tidak kondusif mendorong saya untuk memberikan ASI ekslusif. Saya bisa katakan karena kebodohan saya lah sehingga saya iya aja apa kata sekeliling saya, harusnya kan saya punya program tertentu buat buah hati saya,bukannya ikut aja apa kata orang disekeliling.
Tapi ya sudah lah, itu jadi pelajaran berharga buat saya, ketika Lulla tidak mendapat ASI ekslusif,maka kesehatan Lulla pun kurang tangguh seperti anak2 lain, saya yakin imunitas ini tidak terbentuk karena asi yang diberikan tidak maksimal.
Sekarang berbicara tentang Brave, sejak hamil saya begitu giat browsing pompa asi yang recomended, saya tanya sana sini. yang banyak disarankan adalah merk Medela. Saya mengukur situasi keuangan dan kebutuhan, saya pun memilih medela Swing, meski hati cukup naksir melihat Medela yang seri free hands, yang bisa memerah kedua payudara langsung tanpa harus dipegang pula, asik banget. tapi akhirnya saya cukup memilih medela Swing, dengan teknologi two phase, jadi gak cuma sekedar memerah tapi juga memberikan pijatan. Tapi buat saya selain teknologi two phase ini ada 1 hal yang cukup membantu, yaitu corong pompa yang terbuat dari silicone, sehingga cukup lembut dan tidak mudah membuat payudara lecet. Karena beberapa review teman- teman pengguna mini electric rata2 merasakan agak sakit karena corong yang keras.
Ketika Brave baru lahir saya langsungmenyusuinya, ia pun room in bersama saya dikamar, saya tidurkan satu tempat tidur dengan saya. ia terlihat begitu rakus meminta ASI, bolak balik saya menyusuinya. Saya merasa ini waktu yang tepat untuk mulai memompa ASI. Finaly, sejak itu saya mulai memerah ASI saya meski masih 2 hari di rumah sakit. Awalnya pertama kali merah, saya dan mama saya sama-sama bengong karena asi yang diharapakan tidak juga terlihat di botol tampungan. Sekian menit kemudian tetesan2 ASI mulai mengisi botol. Apakah langsung melimpah? eheheh jangan harap, saya cuma dapat 10 ml. 2 jam kemudian saya coba lagi, terus demikian, sampai kemudian beberapa kali merah hari itu saya akhirnya bisa juga memperoleh 25ml sekali perah. Situasi itu berlangsung selama 4 hari dirawat di RS, sampai saya bisa memerah 50-70ml sekali perah. Banyak teman yang bilang untuk apa masih cuti kok merah? Buat saya pribadi tujuan awalnya cuma mau melatih diri untuk rutin merah dan memperbanyak produksi ASI. Tapi ternyata ada gunanya juga, saat harusnya kami pulang dr RS, ternyata Brave kuning (bilirubinnya tinggi) maka ia harus menambah waktu untuk dirawat untuk mendapat sinar secara intensif. Saat itu ia harus banyak minum ASI, maka ASI perahan saya selama di RS sangat berguna.
Sepulang dr RS, saya tetap memerah ASI, saya menyimpannya dalam plastik2 khusus untuk menyimpan ASI yang memang BPA free. kenapa saya pilih plastik bukan botol beling? agar mudah mencair saat ingin digunakan, kalo botol agaknya bth proses lebih lama untuk membuat ASI menyesuaikan suhu ruangan dan mencair.
Pada hari ke 17, Brave dinyatakan butuh disinar lagi untuk kedua kalinya, dengan alasan bilirubin yang masih tinggi. Akhirnya di rs dekat rumah ia dirawat, lagi2 asi tampungan saya kembali bermanfaat. terpakai banget untuk memberi asi untuk brave yang mudah haus karena disinar.
Setelah brave berusia 3 bulan saya kembali bekerja, setiap pagi saya membawa peralatan pumping untuk memompa asi di kantor. Maklumlah masih dibawah 6 bulan, kekawatiran saya masih besar, takut stok asi tidak mencukupi. Jadi saat itu saya mentargetkan seharian di kantor saya pompa asi 2 kali, masing2 saya biasanya mendapat 150-200ml sekali pompa. Alhamdulilah saya tidak mengalami kendala, stok ASI saya dikulkas biasanya sekitar 30-40bungkus. Setelah bulan ke 8 saya mengalami penurunan produksi ASI, mungkin karena intensitas Brave menyusui tidak seperti sebelumnya, pumping di kantor pun paling banyak saya dapat 200ml/ hari. Sekarang stok ASI paling hanya 20 bungkus tidak semelimpah sebelumnya.
Untuk mekanisme penyimpanan, saya standar mencatatkan hari - tanggal, jam dan ml asi tampung tersebut. Saya tempatkan di freezer kulkas rumah saya. Setiap memompa asi dikantor saya menyisipkan blue ice di dalam tas asi saya, untuk membantu asi bertahan baik sepanjang jalan.
Ada banyak mitos tentang makanan yang berpengaruh pada produksi asi, buat saya produksi asi cukup melimpah jika saya banyak makan daun2an dan daging, walahu’alam bener apa enggak,tapi jika makan saya banyak emang cukup ngaruh juga. Yang pasti pengaruh adalah jumlah air minum yang saya konsumsi, makin banyak asi saya insyallah lancar.
Alhamdulilah selama 11 bulan 2 minggu ini, proses menyusui masih berjalan lancar, meski saya menemui beberapa kendala karena Brave tidak suka pakai dot, sehinga jika saya tinggal pergi kerja pengasuh akan sangat kerepotan memberinya asi. Meski baru2 ini kami sudah menemukan solusi, ia lebih suka minum asi menggunakan mag mag (gelas bayi). Overall sampai hari ini saya berhasil mewujudkan mimpi saya memberi asi ekslusif untuk anak saya, alhamdulilah...
Ayo ibu2 bekerja jangan patah harapan, ternyata memberi asi ekslusif itu bisaaaaa banget.

1 comment:

DP said...

Dear Sis Ewoy n para Swingerz, plus Mom n Mom to be yang penasaran soal Swing, join yuk ke FB group yg baru aja di-launching : Pompa ASI Medela Swing.
Harapannya sih dengan group tersebut, para swingerz dkk bisa share n unduh pengalaman, masalah, n solusi selama swinging...
So, jangan ragu share pengalaman Sis Ewoy selama swinging yah...
Kutunggu...
Thx