Pages

Monday, January 17, 2011

Menjadi Kaya

Apa arti menjadi kaya?memiliki banyak uang?

Pasti itu yang menjadi pikiran orang tentang apa itu konsep kaya, tapi buat saya enggak. Kenapa?

Coba perhatikan deh disekeliling kita, ada orang yang menurut kita berkecukupan dan memiliki uang banyak, tapi tampak selalu ‘ganas’ kalo melihat uang, gak peduli itu hak nya atau bukan. Bahkan gak segan- segan untuk meminta- minta sesuatu yang bukan hak nya.

Di lingkungan saya sehari-hari saya sering menemui sikap- sikap orang yang hampir pas jika disebut rakus dan tidak pernah cukup. Sikap yang paling sering mengganggu saya adalah sikap orang- orang yang tidak pernah puas atas apa yang mereka terima, dan selalu tanpa segan meminta lebih tanpa berfikir apakah ia telah meminta sesuatu yang emang berhak ia minta?

Saya kadang geleng- geleng, kenapa enteng banget seseorang meminta sesuatu yang bukan hak nya, bahkan maksa dan pake ancaman. Misalnya : “saya mau ditugaskan kesana untuk 2 hari, tapi catatannya saya dibolehkan membawa keluarga saya dengan biaya kantor.”padahal orang ini dapat uang saku untuk kepentingan perjalanan ini, tapi ia tak puas dengan itu, ia menodong lebih untuk membawa serta keluarga, emangnya jalan-jalan?lha wong urusan kerja kok ya?

Meminta sesuatu itu buat saya bukan hal yang salah, tapi jika apa yang kita minta itu bukan hak kita, apakah itu nyaman dilakukan? Etikanya seperti apa sih?

Secara etika professional sikap orang yang saya contoh kan tadi sudah jelas jauh dari professional. Tujuan kerja jadi seperti plesiran, pernah liat kan kasus anggota DPR yang kunjungan ke daerah turut serta membawa keluarga?yang lebih parahnya gak mau mengeluarkan uang sendiri, ini kan namanya nodong orang. Padahal tiap institusi pasti punya perencanaan keuangan, gak bisa dounk kita sebagai pejabat maupun konsultan yang ditunjuk institusi tersebut dapat seenaknya minta fasilitas ini dan itu selama menjalankan tugas, jikalau dipenuhi, please lah koreksi diri kita, kita sudah jadi orang yang membebani orang lain padahal kita diundang secara professional untuk menangani suatu masalah bukan plesiran apalagi jalan-jalan bawa keluarga.

Kenapa sih orang bisa ‘enak’ bersikap seperti itu, apa yang mendorong orang jadi gak punya malu?

Menurut saya ini masalah mental, orang yang meng-etiskan hal yang gak etis seperti contoh diatas itu adalah orang yang tidak memiliki mental kaya. Bukan masalah uang yang dimilikinya banyak atau sedikit, tapi masalah mental yang dimilikinya itu jelas jauh dari mental orang kaya.

Apa itu mental orang kaya?

Menurut saya menjadi seorang yang kaya bukan terletak pada jumlah harta yang dimilikinya, mau banyak atau sedikit kalo orang itu dapat merasa cukup dan tidak perlu menjadi rakus tentulah orang itu sudah merasa apa yang dimilikinya telah membuatnya tenang.Apalagi dengan harta yang dimilikinya ia tetap mau berbagi pada orang lain.

Lain halnya apabila ada orang yang diketahui secara luas memiliki harta melimpah, tapi gak pernah puas, ia bahkan gak malu untuk meminta-minta sesuatu yang bukan haknya gak ubahnya pengemis , mencuri sesuatu yang bukan hak nya apalagi menipu orang. Artinya orang ini masih merasa gak cukup atas apa yang dimilikinya sampai mau bertingkah seperti itu, ia rela mengesampingkan rasa malu dan moralitasnya sendiri.

Tapi ada juga seorang tukang sayur yang merasa bahagia atas apa yang ia peroleh setiap harinya, ia tidak mengeluh, tidak menipu dan tidak meminta- minta, ia merasa cukup,bahkan masih menyempatkan diri berbagi dengan orang lain dan inilah orang kaya yang sebenarnya, ia seolah telah memiliki segalanya, seakan uang bukanlah masalah.

Memang kita boleh berusaha untuk mencapai kemapanan finasial, lakukan lah dengan cara- cara yang etis, perhatikan etika profesionalitas kerja. Ambil sesuatu yang emang hak kita, dan jauhkan menuntut sesuatu yang bukan hak kita apalagi berpotensi membebani orang lain, jangan biarkan diri kita menjadi ‘penodong’ yang meminta sesuatu dari orang lain yang orang lain gak bisa menolaknya meski itu berat buatnya.

Hidup akan terasa lebih indah jika kita merasa cukup, memintalah pada Allah semata, Tuhan yang kita sembah, jangan pada manusia lain, karena rejeki datangnya dari Tuhan.

Saya percaya Allah akan membuka jalan pada orang –orang yang terus berusaha dan bersyukur, bahkan mungkin jalan dan rejeki yang diberikan jauh lebih besar daripada yang dapat manusia lain berikan pada kita.

Mungkin pada kenyataannya harta yang kita miliki tidak seberapa, tapi kita akan lebih terhormat dengan berprilaku yang etis dan jujur. Tak ada seorang pun yang akan menganggap kita miskin apabila kita tidak meminta-minta pada orang lain, tak ada satupun yang mengatakan kita rakus apabila kita senantiasa jujur dan tidak melakukan korupsi, gak ada pula yang mengatakan kita manusia tercela jika kita tidak pernah menipu orang.

Mulai sekarang teman- teman, jadilah orang yang kaya yang sebenarnya dengan cara bersyukur, merasa cukup dan merasa terhormat dengan hidup menjadi diri sendiri tanpa harus meminta minta, korupsi maupun menipu.

No comments: