Pages

Thursday, December 9, 2010

Kehamilan kedua dan cobaannya

Jumat pekan lalu saya beraktifitas seperti biasa,memang agak beda dari biasanya,saya rada mondar mandir dan sore hari nya saya mengikuti simulasi pemadaman kebakaran gedung, mengingat peran saya sebagai HRD,setidaknya saya harus belajar dasar-dasar penyelamatan jika ada kebakaran. Menurut saya aktifitas itu tidak melelahkan,tapi ternyata berefek pada bayi dalam kandungan saya, terjadi pendarahan ringan pada rahim saya.

Sore itu juga saya ke RS, setelah melewati pemeriksaan, saya diminta untuk bedrest beberapa hari. Tentu hal ini cukup bikin ngeri, dokter cukup tegas meminta saya untuk mengurangi aktifitas dan berbagai rambu lain diberlakukan pada saya, sampai minggu ke 16 kehamilan saya nanti di bulan Februari,lama ya?

Ini hal yang gak mudah bagi orang kantoran dengan segudang aktivitas dan tanggungjawab seperti saya,apalagi secara fisik saya merasa sehat dan baik-baik saja, tentu pelarangan untuk banyak bergerak bagai penjara bagi saya,namun demi baby dalam kandungan ini,saya pasrah,saya akan berupaya.

Kehamilan kedua ini memang berbeda dari kehamilan pertama waktu mengandung Lulla. Saat itu saya gagah luar dalam, masa kehamilan tidak menjadi begitu berat untuk saya. Tidak ada aktivitas yang dikurangi,sampai-sampai saat itu orang lain yang menghawatir kondisi saya,saking lincahnya saya.

kondisi baby di minggu ke 8


Di kehamilan kedua ini Kadang saya gak bisa pungkiri fisik saya relative kepayahan,saat ini rasa mual jauh lebih hebat melanda diri saya,kalo dulu saya hanya mual malam hari tanpa mengganggu aktivitas kantor,kali ini berbeda, hampir setiap siang saya mual dan mengalami berbagai rasa gak enak lainnya, yang namanya muntah jangan ditanya,saya sering sekali muntah dan mengalami sebah yang luar biasa.berbeda jauh dari sebelumnya.

Namun saya tetap mencoba membawa diri dengan semangat yang sama,namun sekuat tenaga saya mengkondisikan diri saya sekuat mungkin, tetap saja kandungan saya kali ini tidak sekuat sebelumnya.

Suatu malam saya bertanya pada Allah,mengapa?kenapa kehamilan kedua dan pertama berbeda?kenapa gak senyaman kehamilan pertama?

Saya akhirnya membuat kesimpulan sendiri, saat ini ujian yang harus saya hadapi sedang diubah.

Dulu waktu kehamilan pertama, kehidupan ekonomi saya sedang tidak stabil, kondisi baru menikah tentu sedang membangun perekonomian sendiri,mengingat kami memulai hidup benar-benar dengan ‘kaki sendiri’ maka saat itu adalah titik nol dari kehidupan rumah tangga kami.Rumah masih ngontrak,kendaraan belum punya,gaji masih jauh dari cukup maka Allah menguji saya dengan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan saya untuk menghadapinya.

Saat ini kondisi jauh lebih mendingan, sedikit banyak kehidupan ekonomi sudah berjalan normal, setidaknya enggak morat marit, fasilitas alhamdulilah ada, yang bantuin nganter kemana-mana dan ngurus rumah tangga juga ada, itu semua saya anggap sebagai kekuatan saya,maka Allah pun menguji saya dengan mengukur kekuatan yang saya miliki saat ini.

Pemikiran itu yang mengantarkan saya pada rasa syukur, intinya dulu dan sekarang saya sama-sama dikasih cobaan,tapi jenisnya beda,meski sama-sama berat tapi itulah cobaan dari setiap anugrah dan sebuah nikmat. Kehamilan ini adalah anugrah dan nikmat dari Allah, dan cobaan yang diberikan saat ini adalah bagian dari tangga untuk meraihnya. Semoga Allah memberi cobaan yang memang saya kuat menghadapinya…

No comments: