Pages

Friday, November 5, 2010

Saya berjilab dan kamu pendosa????

Semalam saya dapat informasi melalui timeline twitter teman-teman saya mengenai blog seorang aktris tahun 80 an (inisial MH) yang sekarang menjajaki karier politik. Di timeline teman-teman saya si aktris dicemo’oh habis habisan,sampai ada seorang yang juga artis mengatakan aktris 80-an itu seperti orang sakit jiwa. Saya penasran sangat,apa gerangan yang aktris 80 an itu tulis di blog nya sehingga ia seperti dipermalukan oleh tulisannya sendiri?

Saya pun kemudian dapat link blog tersebut dari sahabat saya yang seorang wartawan,kemudian jari-jari saya mulai menjelajah dunia maya untuk membaca blog panas tersebut.

Olalalaaaa,saya terenyuh,kasihan pada si penulis. Kenapa?

Tulisan itu ekspresi seseorang,sama seperti perkataan verbal. Namun bedanya ada orang yang yang mampu berkomunikasi dengan tulisan ada juga yang tidak Karena masalah biasa atau tidak saja. Seorang emosi dan tidak pun dapat kita lihat dari tulisannya,apa yang dirasakan orang itu akan terbaca melalui tulisannya. Dan tulisan mengenai perjalanan 25 tahun pernikahan si aktris 80 itu pun dapat terbaca jelas emosi di dalamnya, ia sedang dilanda cemburu berat!

Jadi gini inti tulisannya: si aktris ini memiliki suami yg juga actor dan penyanyi rock di eranya,si aktris telah berjilbab,sementara si suami masih sering berkecimpung di dunia artis.Suatu waktu ada acara reuni artis jadul, si suami diundang untuk menyanyi dan menjadi bintang tamu.Pada kesempatan itu si suami didaulat nyanyi dengan Vina Panduwinata si burung camar. Kita semua tau Vina adl artis yang masih berpenampilan sexi di usia tuanya,ia mengenakan baju panggung yang menampakkan bentuk dadanya.Entah bagaimana di panggung saat menyanyi ‘SI Burung Camar’ merapat pada suaminya aktris itu,kalo menurut saya,ini sih adegan panggung biasa, gambaran keakraban sahabat yang ditampilkan melalui rangkulan dan lain sebagainya. Gaya hidup artis bukannya sebagian besar begitu?

Ternyata si istri ini marah besar,ia merasa Vina itu dengan sengaja menempelkan ‘payudaranya’ ke suaminya. Disitulah bergulir cela demi celaan tentang gaya busana dan tampilan ‘payudara’ Vina Panduwinata, lalu menyusul celaan senada dilontarkan juga untuk Memes Adi MS olehnya. Ia dengan gamblang menyatakan ia merasa lebih hebat dari 2 artis seangkatannya itu karena ia sudah berhijab,sementara dua artis yang ia bicarakan adalah orang yang gak ingat umur lah atau apalah…



Saya hanya sekedar ingin menanggapi tulisan ini,saya prihatin tulisan ini dibuat oleh seorang muslimah berjilbab dengan gelar pendidikan yang tinggi,sudah level doctor kalo tidak salah dan public figure yang katanya politisi pula. Saya juga perempuan muslim,saya pun berjilbab dan saya pun punya suami. Tapi sebagai perempuan terhormat dan terpelajar,saya tidaka akan melakukan apa yang dilakukan oleh si artis 80 itu. Kenapa?

Karena menurut saya apa yang ditulisnya sangat tidak ber etika, etika Islam dilupakan disitu. Kita memang berjilbab,mungkin memang menurut keyakinan kita kita lebih baik daripada perempuan diluar sana yang masih memamerkan anggota tubuhnya. Tapi itu kan keyakinan kita,kita gak bisa bilang bahwa kita yang paling benar karena kita menutup aurat lantas orang lain yang tidak sama dengan kita adalah orang yang tercela.Kita akan menjadi manusia sombong jika seperti itu. Agama Islam tidak mengajarkan kita hal demikian.

Islam mengajarkan kita untuk saling mengingatkan sesama muslim, itu benar adanya.Tapi mengingatkan yang dimaksud tentu memiliki cara-cara yang baik,cara-cara yang lebih pada ajakan menuju kebaikan,bukan menyebar kebencian semacam ini. Jika kita harus menasihati teman/saudara kita yang dalam pandangan kita mengambil pilihan hidup yang salah atau tidak tepat menurut ajaran kita,lakukan teguran dengan adab yang baik sesuai dengan apa yang diatur dalam agama kita.Nasihati dengan cara yang baik dan dengan tujuan kasih sayang,bukan dengan kebencian dan cela’an, seperti yang saya kutip dari firman Allah berikut:

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat- menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran. (al-’Ashr: 1-3)


Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (al-Balad: 17)

Saya tidak menyalahkan apabila kita kadang merasa miris melihat perempuan lain memamerkan anggota tubuhnya,namun sekali lagi,jika kita ingin ia memberitahunya bahwa itu gak baik dimata kita,maka lakukan teguran halus secara tertutup,awali dng kata maaf sebelumnya jika dengan teguran kita ia jadi tidak berkenan. Namun jangan sampai teguran kita mempermalukannya di muka umum,apalagi kita menegur tidak tepat sasaran dan jadinya kita malah ber-gibah m(bergosip) tentang orang itu.

Ini yang saya sering temui di masyarakat,kadang ada wanita yang sudah berjilbab justru tidak ikut menjilbabkan akhlaq,perkataan dan perbuatannya. Kadang dengan bertameng pada jilbabnya para perempuan dapat mengejek dan merendahkan orang lain yang mungkin belum tergerak untuk menutup aurat. Sesungguhnya kita ini manusia biasa yang harus terus berupaya untuk menjadi lebih baik, berjilbab bukan legitimasi kita manusia paling benar yang tidak pernah khilaf, berjilbab pula bukan legitimasi kita lebih soleha dari perempuan yang tidak berjilbab.Berjilbab juga bukan berarti menjadikan kita orang suci dan mereka yang tidak berjilbab adalah pendosa…


Maaf kalo ada yang tidak berkenan sama tulisan saya, ini oleh-oleh renungan saya Jumat pagi ini selama di jalan menuju kantor,semoga dengan jilbab ini kita dapat menjaga akhlaq,perkataaan dan perbuatan kita seutuhnya.

3 comments:

Desy Yusnita said...

iya mba syaa juga baca, gak percaya kalo itu ditulis oleh dia. Pedahal dengan orang yang berpendidikan gak sampe segitunya deh.

dewi_fajar said...

mbaaaa.....aq suka bgt tulisan mu.. :)

momLnB said...

@ deasy: haaduuuh gak sangka org yg kliatannya cerdas dan soleha bs demikian,smg kita terhindar dr sikap demikian,itu gak bijaksana...

@dewi: trims ya dewi...smg kita sama2 dirahmati Allah swt..