Pages

Monday, April 6, 2009

Pemilu 2009 dan fenomena ICMI (Ikatan Caleg Miskin Indonesia)


Saya gak jarang mendengar teman-teman sejawat maupun teman gank serta tetangga yang rata-rata kalangan pekerja,mereka semua bersuara sama, “gw golput ajah”. Duh hati sedikit miris mendengarnya,tapi ini saya dapat pahami sepenuhnya. Coba bayangin ada berapa partai yang ikut serta dalam pemilu kali ini?puluhan kan?Trus dari tiap partai ada berapa caleg?lebih dari 8 kan??Belom lagi dengan pengaturan teknis pemilihan,berapa banyak oba kasus pemilih yang sampe hari gini gak dapet undangan memilih?banyak ase tmn di kantor saya gak terdaftar sebagai pemilih padahal ybs masih sehat wal afiat,sementara pernah baa berita kan ttg Amrozi yang masih terdaftar sebagai pemilih??hihihihi..konyol kan???
Kebayang betapa bingungnya masyarakat melihat fenomena-fenomena ini????
Hal ini diperkuat dengan rasa apatis masyarakat melihat para caleg yang harus dipilih,kenapa?karena gak banyak dari polah tingkah caleg itu aneh dan kebanyakan juga para caleg itu adalah orang-orang yang bukan rahasia lagi bahwa mereka-mereka adalah ‘penjahat’ baik penjahat criminal maupun penjahat professional.
Sudah sering denger belom,bahwa beberapa caleg nekat untuk menjadi penjahat criminal hanya karena butuh dana untuk kampanye dan publikasi,dari mulai maling motor,jual narkoba,pembalakan liar dan terkahir tersiar kabar pula tentang caleg yang kena ciduk KPK karena korupsi.
Ini para caleg yang ketahuan ya tindak kejahatannya, yang gak ketahuan gimana?saya yakin gak sedikit jumlahnya..
Yang menjadi ironisnya adalah adanya pencalonan legislative ini rasanya oleh sebagian besar caleg tidak didasari oleh semangat untuk menjadi wakil rakyat yang sebenarnya, melainkan didasari pada semangat mencari uang sebanyak banyaknya!See???ini mah bukan rahasia,banyak kok diantara caleg-caleg yang menyalonkan diri saat ini yang tergolong sebagai anggota ICMI (ikatan Caleg Miskin Indonesia),yang bisa diliahat dari cara mereka mencari dana kampanye baik dengan cara melakukan tindak krimunal,korupsi maupun utang sana sini…,ahahha..
Jadi mereka royo royo mencalonkan diri ya tujuannya untuk memperbaiki nasib,mencari nafkah yang lebih baik. Jadi jangan heran kalo manusia-manusia seperti ini nantinya akan aktif mensejahterakan diri sendiri dan keluarga, bukannya aktif mensejaterakan masyarakat yang memilihnya.Kalo udah kayak gini siapa yang dirugikan?jelas masyarakat,mereka memilih wakil rakyat yang salah,dan hal ini malah membuat Negara kita makin digerogoti sama tikus-tikus koruptor.Jangan harap rakyat mo sejahtera dan mencicipi manisnya peningkatan kualitas hidup,lha wong apa-apanya masuk kantong si tikus-tikus koruptor ini. Belom lagi kalo si caleg selama pencalonan ngutang sana-sini,otomatis ketika berada diposisi yang diinginkan si caleg pasti sibuk cari pendapatan ‘tambahan’ untuk menutupi hutang-hutang ketika pencalonan a.k.a balik modal gitu lohhh…
Saya nulis ini no hard feeling,cuma merasa sedih dan ironi melihat fenomena menjamurnya ICMI (Ikatan Caleg Miskin Indonesia)di pencalonan legislative ini. Jadi saya menghimbau kepada semua orang yang membaca tulisan ini,untuk lebih berhati-hati dalam memilih wakil rakyatnya,coba untuk mengenali dan melihat secara fair calon legislative yang anda pilih,salah-salah pilih kita malah akan makin menambah jumlah tikus koruptor di legislative dan pemberantasan korupsi bisa-bisa hanya akan menjadi wacana dan mimpi…

No comments: