Pages

Friday, September 26, 2008

Pentas Ramadhan dan Buka Puasa Bersama Pertama Calulla

Sibuk..sibuk…sibuk…,yeah inilah yang terjadi sepanjang Ramadhan ini,masalah di kantor menjadi begitu kompleks,belum lagi masalah gaji menggaji dan thr-thr-an,ribet dah!Semua jadi kendala gw untuk bisa lebih banyak menghabiskan waktu berbuka puasa spt yang sudah-sudah,dimana agenda berbuka puasa dengan teman dan kolega terlaksana di tiap minggu,Ramadhan kali ini gw jadi agak asocial,ehehehe..krn numpuknya pekerjaan.

Tapi, buat gw ketika ada undangan dari sekolah Lulla untuk berbuka puasa bersama tanggal 20 September lalu, gw langsung menyiapkan waktu di hari yang dimaksud,demi Lulla gitu lowh.Selain itu acara iftor bersama di sekolah adalah hal yang perdana di rumah kami trus Ibu gurunya juga bilang bahwa pada acara iftor jama’i di sekolah itu, Lulla dan teman sekelasnya akan pentas.Karena masih PG maka pentasnya cuma sebatas menari,kalo udah TK sih sudah bisa mementaskan drama singkat,hebat yah!Jadi gak sabar menunggu Lulla TK,pengen liat dia berperan dalam sandiwara sekolah,ehehhe…

Karena ini acara pementasan pertama buat Lulla, Eyangnya (mother in law gw) rasanya sangat ingin menyaksikan langsung,maka beliau dan adik gw ikutan ke sekolah untuk mengikuti acara iftor jama’i tersebut.


Bersama Nadia memakai sepatu sendiri

Acara dimulai dari abis asar,anak-anak dikumpulkan dilapangan,hari itu mereka ditugaskan untuk membagikan ta’jil untuk tetangga sekitar sekolah, kaum dhuafa dan masjid-masjid kecil disekitar sekolah.Buat anak-anak TK,mereka bertugas membagikan ta’jil ke masjid-masjid kecil sekitar sekolah,karena jarak tempuh yang lumayan jauh,maka anak-anak TK diantar dengan mobil jemputan sekolah untuk mengunjungi masjid-masjid yang dimaksud.Sementara untuk anak-anak Play group (kelas Lulla) hanya bertugas untuk membagikan ta’jil buat rumah-rumah di dekat sekolah dan kaum dhuafa yang mereka temui di jalan-jalan dekat sekolah.

Saat itu,orang tua diperkenankan untuk ikut melihat anak-anaknya ‘bertugas’,dan gw tidak begitu saja melewatkan kesempatan ini,secara yah gw gak pernah mengikuti kegiatan Lulla disekolah,karena tiap pagi gw hanya mengantar,tidak pernah menunggu dan melihat langsung perkembangan anak gw.



Mengunjungi penduduk sekitar sekolah


Gw sungguh kaget sodara-sodara…ternyata Lulla di sekolah dengan Lulla di rumah sangat berbeda. Lulla kalo dirumah sangat cuek dan manja,tapi di sekolah dia sangat helpful,banyak bertanya dan mandiri.Gw sangat kaget ketika melihat gurunya meminta Lulla untuk membantu teman-teman nya yang masih canggung mengikuti kegiatan berkeliling ini,dia bahkan bersedia menggandeng temannya yang kelihatan ragu-ragu untuk berjalan jauh.Dan ketika sampai di rumah penduduk yang dituju,lagi-lagi Lulla bikin gw surprise,dia satu-satunya anak PG yang mau melangkah lebih dahulu dan menyapa penduduk dengan ucapan “assalamu’alaikum” dengan lantangnya…dan setelah menyerahkan bungkusan ta’jil, dia gak ragu untuk mencium tangan pemilik rumah dan mengucapkan “selamat berbuka puasa ya..”.Deg!,perasaan gw diliputi rasa bangga dan rasa puas,Ibu gurunya mampu mengajarkan anak gw bersikap manis dan santun pada orang lain,apapun dan bagaimana pun kondisi orang tersebut.



Menghapiri bapak penjaga warung kopi


Menghapiri kakek penggali tanah


Menghapiri Bapak penjual roti


Menghampiri anak-anak kampung sekitar


Perjalanan dilanjutkan lebih jauh,di tengah perjalanan Lulla dan rombongan mampir di sebuah warung kopi sederhana,dimana bapak-bapak penjaga warungnya pun terlihat ‘kumuh’ dan mungkin untuk ukuran anak-anak wajahnya menyeramkan, tapi lagi-lagi putri kecil gw dengan berani menghampiri dan menyapa “assalamu’alaikum”,lalu menyerahkan kantong ta’jil kepada bapak itu.Di perjalanan selanjutnya,gw gak bisa menahan haru,saat Lulla bersama Nadia (teman sekelasnya) menghampiri seorang kakek tua yang sedang bekerja menggali tanah,terlihat jelas kakek itu adalah orang dhuafa yang memang perlu dibantu,anak gw dengan santainya mencium tangan kakek tersebut dan menyerahkan sekantong ta’jil.Hal ini terjadi juga ketika bertemu tukang roti pikulan dan anak-anak kampong yang sedang bermain sepeda.Lulla tidak pernah lupa menyodorkan tangannya ketika bertemu orang tua,dia begitu menghormati dan tetap santun kepada orang-orang tersebut.Jujur gw terharu!setengah mati gw menahan air maata gw spy gak terjatuh,gw bangga sama anak gw.Anak gw dididik untuk memiliki rasa cinta kepada kaum dhuafa,anak gw belajar menghormati orang-orang tersebut sebagaimana agama kita mengajarkan dan anak gw sudah memahami bahwa orang dhuafa memang harus dibantu.Gw sangat bertrimakasih kepada pihak sekolah,karena mengajarkan hal-hal tesebut kepada Calulla.

Bravo al Fikry!


Persiapan pentas


Calulla dan teman di panggung



Setelah usai berkeliling membagikan ta’jil,kami kembali kesekolah.Lulla mempersiapkan diri untuk pentas.Wah Susana riuh sekali,beberapa anak yang hendak mementaskan sandiwara mengenakan costum-costum lucu,rasanya gemes liat anak-anak kecil itu.

Lalu sampailah pada kesempatan Lulla dan teman sekelasnya untuk pentas,mereka memenaskan gerakan tari Lagu ketupat lebarannya Tasya,lucu deh.Dan Lulla Alhamdulillah tidak malu sama sekali,gerakannya lincah dan berani.Dia kliatan menikmati banget,walo ada beberapa temannya yang malu-malu,Lulla tampak enjoy menari disaksikan ratusan pasang mata,ehehehe…ada video-nya she,tapi nanti ya gw tempel di slide show.Turun dari panggung Lulla langsung dapet ciuman sayang dari gw,tori,eyangnya dan adik gw,kami semua bangga sama Lulla,dia berani pentas tanpa malu-malu,bravo calulla..

Thursday, September 18, 2008

Ultah Papa Tori Ke 32



Dear Papa Tori..,
For hearing our thoughts,
understanding our dreams and being our best friend,
for filling our life with joy,
loving us with joy
and loving us without end...Thanks!

Happy Birthday Our Beloved Papa Tori..

(18 Septembar 2008)

Today ultahnya my beloved husband ke 32 tahun,bukan usia yang muda lagi,tapi juga belom bisa dibilang tua untuk tetap berkarya dan berkarier,masih jauh lah perjalanannya...Masih banyak agenda hidup yang harus dijalankan,masih banyak utang kita ke ibu pertiwi untuk membesarkan bangsa dan masih banyak tugas buat membangun masyarakat.Untuk itu kami semua berdoa agar Tori terus diberikan kesehatan,keselamatan dan semoga tetap terjaga ideologi dan hati nuraninya untuk terus melakukan 'amanah' hidup yang Allah titipkan di pundaknya,amin...

Saturday, September 13, 2008

Project Menghias Rumah Pertama Buat Lulla

Lulla di depan hasil project Menghias Rumah-nya

Well, akhirnya ngerasain juga peran orang tua saat membimbing anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah PRAKARYA!!,ehhehe,mata pelajaran favorit gw jaman kecil dulu tuh.
Dan sekarang lah saatnya gw berganti peran,dimana dulu gw adalah pelaksana sementara mama dan papa penyedia peralatan dan ide.Kali ini gw yang harus memainkan peran mama dan papa gw itu,sekarang ada Lulla,putri kecil gw yang menyodorkan pengumuman project prakarya pertamanya, Project menghias rumah menyambut ramadhan.Sejak dapet selebaran pemberitahuan dari sekolah, gw udah mati gaya,mikirin mo memberi ide apa ke Lulla untuk project prakaryanya kali ini.
Jujur gw kepengen membuat tulisan-tulisan dari kertas poster bertajuk “selamat ramadhan”, kemudian tulisannya digunting manually gitu, but jujur gw gak punya waktu banyak untuk melakukan itu.Maka ide diperpraktis dengan membuat semacam banner aja.Gw menyempatkan untuk mengajak Lulla bereksperimen dengan gambar kartun seadanya lalu diotak atik dengan photoshop, Lulla yang memilih gambar ini dan dengan saran-saran kecil darinya,maka jadilah draft banner buatan kami.Sangat sederhana, inilah hasil karya amatiran dari seorang ibu yang punya sedikit waktu dan putri kecil yang sedang excited abissssssssssss.
Dan kami membawa draft itu ke tempat fotocopy percetakan modern untuk mencetakanya.
Setelah disepakati waktu lengang,gw dan Lulla memutuskan untuk mencari ornament pelengkap banner.Tadinya mau ke Cikini segala, secara ya di Cikini mang gudangnya ornament penghias parcel dan dekorasi.Tapi apadaya si mama-nya Lulla gak punya banyak waktu,event weekend pun,mama malah sibuk terbang ke Semarang menjenguk Eyang Rumi-nya Lulla yang lagi sakit keras.Alhasil,Lulla dan gw membuat janji sepulang gw kerja untuk mampir ke toko buku untuk membeli ornament penghias.Lulla terlihat antusias banget saat memilih aneka bentuk ketupat imitasi dan berbagai pita mengkilap.Semua pilihan Lulla,selera Lulla abissssssss deh.


Kondisi rumah sebelum dihias...


Kesibukan Membantu Penyelesaian Project Lulla

Dan ketika ada waktu di hari Sabtu,kami akhirnya menghias salah satu pintu masuk di rumah kami, kami menempelkan banner dan menambahakan ornament ketupat imitasi dan pita-pita mengkilap pilihan Lulla. Kali ini mama yang banyak menentukan,Lulla belum mengerti metode peletakan dan lainnya,mungkin tahun depan dia sudah bisa menentukan semuanya sendiri.
Tarrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaa…Lulla terlihat puas dengan hasil project kali ini, walo inside gw merasa gak puas ma skali, impian gw untuk membuat dan menggunting sendiri huruf demi huruf ucapan selamat puasa itu gak tercapai,padahal kalo kami mengerjakan semuanya secara manual bersama-sama,tentu akan jauh lebih berkesan. Sungguh sayang, gw terlalu disibukkan dengan urusan diluar domestic.Jujur ada rasa bersalah dan rasa gak puas.Banner langsung jadi dan ketupat imitasi yang dibeli di deptstore, terasa kurang menimbulkan efek berkarya yang sesungguhnya buat Lulla.Tapi inilah hal yang bisa kami upayakan diwaktu yang gak banyak ini.Janji tahun depan akan jauh lebih kreatif dan lebih merasa berkarya untuk mewujudkan proyek prakarya menghias rumah-nya Lulla.
Mama janji kak Lulla….

Wednesday, September 3, 2008

Liputan Kelas Kreasi Plastisin bersama majalah Ummi


Ini dia liputan kelas kreasi plastisin yang kemaren diselenggarain sama majalah Ummi dan gw sebagai mentor-nya,ehehehe…Kalo mentor-nye kayak gw,gimane muridnya ya?pecicilan deh pasti…ehehehe

Peserta ga banyak,mungkin karena di iklannya disebut plastisin, jadi orang gak ngeh apa itu plastisin?trus kreasi plastisin tu kayak gimana?ya publikasi belom sempurna lah,membuat peserta cuma sedikit.

Plastisin itu sebenernya semacam clay,kerajinan membuat hiasan semacam patung kecil dari adonan semen putih atau biasa disebut clay.Plastisin berbeda sedikit dengan clay, karena adonan plastisin dibikin sendiri.Bahannya dari tepung terigu,tapioca dan tepung beras yang dicampur sama lem putih (lem fox). Adonan plastisin bikinan gw ini relative lebih awet, bahakan hiasan toples yang bikin tahun lalu pun masih keras dan gak ada perubahan warna.Beberapa jenis clay justru sering bulukan alias dihinggapi jamur,tapi Alhamdulillah plastisin adonan yg gw bikin gak disukai sama jenis jamur manapun..dijamin awet!ehehehehe..



Yang terberat dari proses pembuatan plastisin ini adalah menguleni adonannya,kadang butuh tenaga dan ‘feel’ tertentu.Ini yang gw ajarin ke temen-temen peserta kelas yang hadir.Trik-trik membuat adonan supaya gak lembek dan gak pecah. Setelah adonan jadi, giliran pewarnaan,tapi pewarnaan juga gak mudah ya,soalnya kalo cat atau pewarnanya mengandung banyak air maka tekstur adonan ikut berubah,bahkan bisa melembek.Maka ga gw saranin pewarnaan menggunakan pewarna yang waterbase,kalo bisa yg minim kadar airnya.

Kalo dua tahap ini udah sukses dilalui,maka berikutnya adalah tahap pembentukan, disini yang dibutuhkan adalah imajinasi dan kreatifitas.


Adonan plastisin setelah diwarnai dan siap dibentuk

Alhamdulillah peserta kursus semuanya kreatif,jadi semua orang fun sama kegiatan membentuk.

Setelah dibuat bentuk-bentuk yang diinginkan,maka tinggal ditata di stoples,dan hasilnya stoples plastic bening itu bisa disulap menjadi stoples yang lucu dan nggemesin…

Next time,kita mo ngadain kelas serupa,temen-temen yang minat bisa kasih tau ke gw atau kasih tau ke redaksi majalah Ummi ya…See ya!